Pages

Tampilkan postingan dengan label Teenlit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teenlit. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 08 Maret 2014

Review: From Sumatra with Love

Judul: From Sumatra with Love
Pengarang: Esi Lahur
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Februari 2012 (cetakan 2)
Halaman: 226

Sekelompok sahabat yang menamakan dirinya Kelompok Sembilan dan terdiri dari Clarissa, Anty, Kelly, Nidya, Lia, Sandro, Adi, Krisna, dan Mahmud memiliki rencana untuk pergi ke Sumatra memakai uang mereka masing-masing saat libur kenaikan kelas.

Tiba di Sumatra, mereka menganggap perjalanan mereka sangat menyenangkan. Namun, lama kelamaan sifat-sifat buruk salah satu dari mereka terlihat. 

Suatu malam, mereka bermain truth or dare. Mulai saat itu lah konflik konflik bermunculan. Untuk lebih lengkapnya, baca saja kelanjutan keseruan perjalanan mereka dalam novel ini.

Novel yang ditulis dari sudut pandang Clarissa ini mengambil konflik yang remaja sekali. Sangat menghibur karena jokes yang terdapat di dalam novel ini lucu, menurutku.

Btw, walaupun endingnya mudah ketebak, tapi tetap saja novel ini dapat menjadi salah satu buku hiburan yang menyenangkan, seperti perjalanan Kelompok Sembilan.

Senin, 16 Desember 2013

Review: Satin Merah

Judul: Satin Merah
Pengarang: Brahmanto Anindito & Rie Yanti
Penerbit: GagasMedia
Terbit: 2010
Halaman: 313

Sinopsis:
Satu-satunya cara untuk membuat Nadya merasa dirinya berharga dan 'terlihta' adalah dengan selalu berprestasi. Tapi, seiring waktu berlalu, dia mendapati sinarnya kian memudar. Nadya tak ingin terlupakan. Dia merasa harus membuat gebrakan prestasi untuk membuat pujian dan tatapan kagum kembali tertuju padanya.

Lomba bergengsi se-Bandung Raya inilah kartu As-nya.

Awalnya, ambisi itu terasa tak berbahaya. Dia melebur di dalam diri Nadya--membuatnya kuat, memberinya semangat. Nadya tidak menyadari perasaan itu menekan dirinya begitu rupa, membuatnya menjadi seseorang yang benar-benar berbeda.

Tapi sayang, sebelum Nadya berhasil mengendalikan diri, satu orang keburu mati karenanya....

"Tema yang nyaris tak tersentuh oleh penulis zaman sekarang. Dipadukan dengan kehidupan anak muda yang sangat akrab dengan teknologi internet. Menarik banget. Unik. Orizinal."
Feby Indirani-Novelis Gerimis, Lantai 13, Cewek Metropolis, dan Simfoni Bulan.

"Drama suspens menyelimuti perjalanan roh para pelakon. Menggigit dan menggigilkan tubuh pembacanya!"
Kirana Kejora-Penulis skenario FTV, Sastrawan Independen, Novelis Elang.

Review:
Aku melihat Nadya ini sebagai seorang remaja yang sangat ambisius. Kuulangi, sangat ambisius. Wajar sih, seseorang yang sering mendapatkan prestasi memang harus fokus untuk mencapai tujuannya. Tapi tidak dengan cara yang seperti Nadya lakukan juga.

Nadya memiliki otak yang pintar. Ia selalu menduduki peringkat pertama sejak SD sampai SMA. Itu berkat Energi Putih yang dimilikinya. Jadi, Nadya dapat mengerti dengan jelas suatu pelajaran jika ia mengobrol dengan sang penulis buku. Semacam transfer ilmu, gitu.

Nah, lomba Siswa Teladan se-Bandung Raya inilah yang membuat Nadya semakin lama semakin berubah. Awalnya, ia yang sangat ambisius ingin sekali memilih topik untuk makalahnya yang unik, beda dari yang lain. Padahal teman-temannya menyarankan agar ia mengambil topik yang sedang hangat dibicarakan saja. Akhirnya terpilihlah tema Sastra Sunda sejak ia mendengar pembicaraan seorang bapak dengan seorang pemuda yang memakai bahasa Sunda.

Nadya mulai mencari-cari orang yang bisa ia jadikan sebagai narasumber dalam makalahnya. Mulai dari guru bahasa Sunda-nya yang ternyata tidak mengerti apa-apa, Yahya Soemantri; sastrawan Sunda yang terkenal arogan dan penyendiri, Didi Sumpena Pamungkas; sastrawan Sunda yang juga ahli kriminologi, Nining Tresna Munandar; sastrawan Sunda yang baik hati, ramah, dan penuh cinta, hingga Lina Inawati; sastrawan Sunda yang juga dosen Sastra Sunda di Unpad.

Awalnya, Nadya "tidak sengaja" membunuh Yahya Soemantri. Tapi entah kenapa, ia jadi seperti ketagihan karena setiap setelah membunuh orang, pasti ia bisa menelurkan sebuah karya masterpiece yang mirip dengan karya orang yang dibunuhnya tersebut.

Di novel ini, kita tidak dituntut untuk memecahkan siapa sebenarnya sang pelaku pembunuhan karena pelakunya itu sudah pasti. One and only. Tebak saja sendiri.

Yang aku suka dari novel ini adalah, pembaca seakan-akan dibawa masuk ke dalam ceritanya. Walaupun aku tidak tahu dimana letak daerah Sentrasari, Bandung. Untuk itu, aku nggak segan-segan untuk memberi bintang 5 pada novel ini. Pokoknya novel ini harus difilmkan! Aku nggak mau tahu! Pasti bakal keren banget jadinya.

Rabu, 11 Desember 2013

Review: Victory

Judul: Victory
Pengarang: Luna Torashyngu
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Januari 2006
Halaman: 290

Sinopsis:
Benarkah tinggal serumah dengan saudara tiri sangat nggak menyenangkan? Kalo pertanyaan itu diajukan pada Raka, dia pasti setuju. Paling nggak itulah yang ia alami ketika harus tinggal dengan Oti, adik tirinya yang tomboi abis. Tingkah laku Oti sering bikin Raka keki.

Apa bener Oti emang bandel dan susah diatur? Ia memang cablak, tukang perintah, dan sok jagoan. Pokoknya nggak cewek banget deh. Tapi Oti berani membela teman sesama kelas 1 SMA yang digencet kakak kelasnya. Ia juga rela berantem melawan preman yang mengancam teman-temannya.

Perlahan perasaan Raka kok mulai beda ya? Orang bilang benci itu awal cinta. Tapi apa hal itu berlaku untuk Raka? Oti kan adiknya, walau cuma adik tiri.

Review:
Hidup Raka berubah setelah kedatangan Oti di rumahnya. Rumah yang tadinya selalu sepi, aman, dan tenteram menjadi ribut, berantakan, dan berisik semenjak ada Oti. Awalnya Raka nggak suka banget sama Oti. Karena bagaimana pun kan, mama Oti yang mengambil papa Raka dari mama Raka, menurutnya. Pokoknya tiada hari tanpa bertengkar deh, mereka berdua. Untungnya, Ai, adik kandung Raka, nggak sebel juga sama Oti. Ai malah seneng dengan kedatangan Oti karena akhirnya ia bisa punya kakak perempuan.

Nah, selain di rumah, kelakuan Oti di sekolah pun nggak beda jauh di sekolah. Di sekolah ia berani ngelawan kakak kelasnya yang suka semena-mena, yaitu geng FIESTA. Ternyata, hal itu yang membuat Bayu, kakak kelas Oti, tertarik pada Oti. Oti tentu saja senang ditaksir Bayu karena Bayu itu ganteng dan terkenal di sekolahnya.

Namun, suatu hari Revi, salah satu anggota FIESTA, menantang Oti untuk ikut Pemilihan Putri SMA. Ajang kecantikan semacam Puteri Indonesia gitu, lah. Oti yang saat itu sedang emosi, tentu saja langsung menerima tantangan tersebut. Setelah dipikir-pikir, apa mungkin Oti bisa menang? Revi kan sudah malang-melintang di dunia model. Sedangkan Oti? Gaya jalan dan bicaranya saja seperti itu. 

Selama Oti di karantina, Raka merasa rindu dengan keributan yang ditimbulkan adik tirinya itu. Apakah rasa rindu itu hanya sebatas rindu seorang kakak kepada seorang adik atau rasa rindu yang lain? Raka bingung. Karena menurutnya, Oti tidak cantik seperti Ajeng, adik kelas Raka yang sedang ditaksirnya. Terus, apa yang membuat Raka tertarik pada Oti? Dan lagipula, Oti itu adik tirinya. Walau nggak ada hubungan darah sama sekali. Tapi kan tetap saja, tidak enak dilihat kalau saudara tiri naksir saudara tirinya yang lain.

Akhirnya baca teenlit ini juga. Sebenernya aku nge-fans sama Luna Torashyngu sejak baca teenlit series-nya yang D'Angel. Novelnya beda dari teenlit kebanyakan, lho! Tapi, selama baca Victory ini aku merasa Victory ada beberapa kesamaan dengan Beauty and the Best (novel Luna yang lain). Yaitu sama-sama berkompetisi untuk memenangkan sesuatu dan ada jurusan Geologi Unpad-nya. Ya, cuma itu sih. Hehehe...

Tapi overall, aku suka ide ceritanya. Pikiranku bisa diubah-ubah sama Luna. Pertama aku mikir "Loh, ini kan nggak bisa gini." Eh, ternyata di halaman-halaman berikutnya, kejanggalan-kejanggalan itu dijelaskan dan ya, bisa diterima oleh pikiranku, lah.

Psst...ada banyak kejutan yang diberikan novel ini. Jalan ceritanya tuh, yang bikin.......aah, baca saja deh! :p

Jumat, 22 November 2013

Review : Incognito

Judul : Incognito
Pengarang : Windhy Puspitadewi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : April 2009
Halaman : 201

Sinopsis :
Sisca dan Erik tidak pernah menyangka, perjalanan waktu yang selama ini hanya mereka baca di buku akhirnya mereka alami sendiri!

Semua bermula ketika ia dan Erik harus mengambil foto di kawasan Kota Lama Semarang untuk tugas sekolah. Seorang anak bernama Carl tiba-tiba muncul di hadapan mereka dan mengaku berasal dari masa lalu.

Sisca dan Erik mendadak terseret petualangan bersama Carl, pergi ke tempat-tempat asing, bertemu dengan tokoh-tokoh sejarah yang selama ini cuma mereka temui dalam buku. Petualangan yang membuat mereka belajar banyak: menghargai waktu, persahabatan, dan diri mereka sendiri.

Review : 
Novel ini menceritakan tentang remaja bernama Erik dan Sisca yang bermusuhan sejak mereka saling kenal. Lucunya, mereka selalu berada dalam satu kelas sejak SMP sampai kelas 1 SMA.
Erik memiliki sifat yang dingin, sinis dan juga ehm..narsis. Namun sebenarnya ia pintar dan baik. Ia hanya tidak memperlihatkannya. Sisca sebal pada sifat Erik yang seperti itu.
Suatu hari, mereka ditugaskan untuk mengobservasi peninggalan bersejarah. Mereka berdua pun pergi ke Kota Lama Semarang karena mereka sekelompok. Tanpa diduga, disana mereka bertemu dengan Carl, seorang anak lelaki seusia mereka yang ternyata berasal dari masa lalu! Carl mempunyai jam yang disebutnya sebagai mesin waktu karena ia dapat pergi kemana pun dengan jam tersebut. Secara tidak sengaja, Erik dan Sisca ikut menjelajah waktu bersama Carl. Mereka bertemu dengan tokoh-tokoh terkenal dunia seperti Archimedes, Charles Darwin, dll.
Lalu, apakah Erik dan Sisca dapat pulang ke masa mereka kembali? Atau mereka akan terjebak di masa lalu? Dan siapa Carl? Mengapa tiba-tiba ia muncul?

Aku sangat suka dengan novel ini. Karena novel ini berbeda dari teenlit kebanyakan. Novel ini memberi kita banyak pengetahuan. Baik pengetahuan mengenai kehidupan pada jaman dahulu, maupun pengetahuan bahasa. Di novel ini, tidak hanya ada bahasa Inggris, namun juga ada bahasa Belanda, Jepang, dll.

"Jika kamu mengubah sejarah hari ini, kamu akan mengubah sejarah hingga lebih dari dua ribu tahun ke depan. Kamu mau mempertanggungjawabkannya?"
- Erik

Judul novel ini berasal dari kata terra incognita yang menurut Webster's Distionary artinya "unknown land" atau tanah tak dikenal. Mbak Windhy Puspitadewi memilih judul ini karena ketiga tokohnya bertualang dengan berpindah-pindah tempat dan waktu yang tak mereka kenal.
Mbak Windhy juga mengatakan bahwa novel ini adalah novel paling mahal dan melelahkan yang pernah ia buat. Ya, menurutku, hasilnya worth it banget, sih! Endingnya juga tidak terduga. Pokoknya kalian tidak akan menyesal kalau membeli novel ini. Ditunggu karya-karya selanjutnya, Mbak Windhy! :)

Jumat, 15 November 2013

Review : Blue Romance

Judul : Blue Romance
Pengarang : Sheva
Penerbit : PlotPoint
Terbit : September 2012
Halaman : 214

Sinopsis :
Selamat datang di Blue Romance, sebuah coffee shop yang buka setiap hari, dan mungkin kau lewati hari ini.
Blue Romance menyediakan kopi ternikmat dan sahabat saat kau dituntut untuk terus terjaga. Blue Romance juga punya banyak cerita. Ada kisah jatuh cinta dan patah hati, perpisahan dan pertemuan kembali. Kisah-kisah ini berbalut kafein dan aroma kopi, berderai tawa dan tangis, di sela desis coffee maker.

Seperti Latte, Affogato, Americano dan Espresso, setiap kisah punya kopinya sendiri.

Kisah mana yang cocok dengan kopimu?

"Momen-momen pada kisah ini dimaknai sesuai ragam minuman kopi. Menarik!"
-Sitta Karina, penulis.

Review :
Sudah lama sekali aku pengen punya omnibook ini. Omnibook? Apa itu? Omnibook itu adalah kumpulan cerita yang memiliki benang merah. Apa benang merahnya? Semua cerita yang terdapat dalam buku ini ber-setting di Blue Romance, sebuah coffee shop yang cozy (aku jadi ingin kesana :p). 
  • Rainy Saturday.  Cerita ini menurutku memang sangat pas untuk dijadikan awal omnibook ini. Ceritanya yang ringan, cocok untuk penyuka teenlit seperti aku. 
"Jika berharap terlalu banyak, biasanya hal itu tidak akan terjadi."
  • 1997 - 2002. Menurutku, cerita ini yang paling... hmm... apa ya? Kurang greget gitu, deh. Dan juga setting Blue Romance-nya paling sebentar.
"Kenapa nggak bahasa Prancis? Bukannya dari dulu lo maunya pergi ke Prancis?"

"Yah, gue pikir belajar bahasa Jerman itu bisa jadi jalan.... supaya gue bisa ketemu sama elo, entah gimana, entah dimana di Jerman sana...."
  • Blue Moon. Another cerita selingan yang lumayan laah... Cerita antara ayah dan anak yang terpisah oleh jarak.
"Jika dekat Ayah, aku jadi cengeng.
Tapi jika jauh dari Ayah, aku jadi lebih dari cengeng."
  • A Farewell to A Dream. Ah, cerita yang nyesek. Sad ending :(
"Aku tidak tahu bagaimana caranya agar perasaan kompleks antara sedih dan ikhlas harus dilepaskan."
  • Happy Days. Ceritanya tidak se-happy judulnya. Jangan tertipu!
" 'Should' sounds so dominating. 'Should' sounds like a boss for my wasted life."
  • The Coffee & Cream Book Club. Tentang seorang pria paruh baya yang dapat mengubah jalan pikiran wanita muda.
"Tapi, aku tidak suka jika aku harus dibawa ke masa lalu lagi."
  • A Tale About One Day. Cerita penutup yang mengesankan, walau endingnya so predictable. Tapi aku suka!
"Aku berpikir, apa yang sudah rusak, sebaiknya dihancurkan saja."

Overall, aku suka isi novel ini. Isinya itu menambah pengetahuan kita tentang dunia kopi, film, musik, dan buku. 
Istilah-istilah seperti Affogato, Espresso dan lain-lain beserta penjelasannya membuatku ingin mencoba kopi-kopi itu. 
Beberapa judul film disebutkan disini. Seperti My Blueberry Nights, Before Sunset, dan Eternal Sunshine of The Spotless Mind.
Untuku dunia musik, ada nama-nama yang muncul seperti The Cure, The Smiths, Snow Patrol, Ella Fitzgerald, dan Nat "King" Cole.
Dan penulis-penulis macam Ernest Hemingway, John Green, Sylvia Plath, sampai Pramoedya Ananta Toer juga ada dalam omnibook ini. 

Sabtu, 09 November 2013

Review : Stasiun

Judul : Stasiun
Pengarang : Cynthia Febrina
Penerbit : PlotPoint
Terbit : Mei 2013
Halaman : 167

Sinopsis :
Adinda putus dengan pacarnya. Kini, tak ada lagi Rangga yang biasa mengantar jemput. Tiap pagi Adinda harus naik kereta dari Bogor ke kantornya di Jakarta. Harnya berawal dengan teriakan pedagang asongan, sampah yang bertebaran di peron, para penumpang yang berkeringat dan tergesa, bahkan aksi copet. Masa lalu pun kerap memberatkan langkah.
Ryan "anak kereta" sejati, bersahabat dengan para pedagang kios di sepanjang peron. Bertahun-tahun dia pulang-pergi Bogor-Jakarta naik kereta. Di balik beban kerja yang menyibukkan, ada kesepian yang sulit terobati, apalagi ketika seorang sahabat meninggal.
Tiap pagi mereka menunggu kereta di peron yang kadang berbeda. Tapi jalur yang sama memungkinkan langkah dan hati mereka bertautan. Stasiun jadi saksinya.

Review : 
Novel ini disajikan dengan sudut pandang kedua tokoh utama secara bergantian. Awalnya, memang agak terasa bosan membaca novel ini karena kedua tokoh utama tak kunjung dipertemukan. Mereka hanya membicarakan kehidupan mereka masing-masing. Ya, walaupun begitu, cerita masing-masing tokohnya pun menarik, kok. Mereka berdua banyak menyimpan kesedihan dalam hati dengan alasan yang berbeda.
Aku gregetan banget baca bab Bunga Rampai Rasa! Sumpah! Kayak drama-drama Korea (padahal nggak pernah nonton drama Korea :p). Tapi ya, bolehlah... 
Aku agak nggak ngerti di bab "Bumi Berputar, Kang." Apa aku otak aku aja yang lama loadingnya? Hahaha... Ngerti sih, maksudnya apa. Cuma, aku penasaran aja apa hubungan ayahnya Ryan dengan Tante Wirmo. Apa cuma sahabat? Tapi kok, sebagai sahabat, Tante Wirmo tega hanya ngasih 15 ribu? 
Dan akhirnya, endingnya pun seperti yang sudah aku harapkan. Walau bagian akhirnya terkesan cepat, tapi overall aku suka novel ini. Covernya unik banget, pembatasnya juga! Dan kata-kata yang digunakan sang penulis juga oke banget. Menurutku, novel-novel macam inilah yang aku suka.

Kamis, 07 November 2013

Review : Bad Romance - Aku Memilih Menjadi Jomblo (Lagi)!

Judul : Bad Romance - Aku Memilih Menjadi Jomblo (Lagi)!
Pengarang : E. Zazi
Penerbit : Stiletto Book
Terbit : Juli 2013
Halaman : 250

Sinopsis :
Adithya Putra Ramdhani adalah remaja SMA yang tomboi. Ya, dia perempuan, bahkan cukup manis sebenarnya. Dia sangat membenci namanya. Dia yakin namanya ini sangat berpengaruh pada perilaku, kehidupan, dan juga problematika cintanya.
Adithya sangat ingin memiliki pacar karena dia sudah bosan dengan kehidupannya yang selalu disamakan dengan laki-laki. Dia ingin membuktikan kepada teman-temannya, juga kakak-kakaknya, kalau dia adalah perempuan tulen yang pantas mendapatkan pasangan.
Hopla! Dia melakukan berbagai cara jitu untuk tebar pesona. Betapa bahagianya ketika usaha-usahanya mulai menampakkan hasil, dia bahkan menjadi rebutan dua orang cowok sekaligus! Namun, sayang sekali ternyata dia harus mengakhiri semuanya karena....
Karena apaaa???


Review :
Aku merasa punya banyak kesamaan dengan Adith, tokoh utama dalam novel ini. Jangan salah sangka, Adith bukan cowok! Terlahir dengan nama lengkap Adithya Putra Ramdhani membuat Adith bersikap seperti cowok--walaupun nggak tomboy-tomboy amat, dan menurutnya, ia belum pernah pacaran sampai saat ini karena nama maskulinnya itu.
Jadilah Adith meminta tolong pada Jepi, sahabat cowoknya yang paling dekat, untuk membantunya mencari pacar. Jepi memberikan cara-cara yang tepat, tapi sangat dibenci Adith. Yaitu rajin belajar agar nilai meningkat. Mau tak mau, akhirnya Adith mengikuti juga cara Jepi.
Lama-lama, karena jenuh dengan cara yang diberikan oleh Jepi yang juga tidak membuahkan hasil, Adith menjadi dekat dengan Lidia, cewek populer di sekolahnya. Lidia pun memberi tahu cara menggaet cowok yang oke banget menurut Adith. Hubungan persahabatan Adith dengan Jepi renggang karena itu. 
Memang, keinginan Adith yang dulu akhirnya tercapai. Tapi... akhirnya Adith belajar sesuatu hal yang sangat penting dan tidak akan pernah ia lupakan.

Pertama, novel ini unik karena ada 'Sekilas Majalengka' dan 'Kamus Mini'nya. Aku suka itu. Lalu, cara bercerita sang penulis pun nyantai. Remaja banget, deh, pokoknya! Kadang aku ketawa-ketawa sedikit baca adegan yang lucu di novel ini. Dan, oh iya, aku suka banget sama Jepi! Cowok pinter, soleh, dan baik--walaupun jutek. Awalnya aku kira Adith bakal jadian sama Jepi. Hehehe...


Kamis, 17 Oktober 2013

(Review) The Tennysons

Judul : The Tennysons
Pengarang : Mora P Siregar
Penerbit : NulisBuku
Terbit : 2012
Halaman : 139

Aku dapat novel ini dari BBI. Awalnya, aku kira novel ini novel terjemahan karena judul dan sampulnya yang terkesan dark gitu seperti kebanyakan novel-novel terjemahan. Ternyata, novel ini karya orang Indonesia, namanya mbak Mora P Siregar (FYI, aku belum tahu bagaimana wajahnya mbak Mora :p). 
Novel ini cukup bagus untuk penulis pemula seperti mbak Mora. Walaupun bagian awalnya terkesan seperti buku cerita anak-anak, tapi aku sangat suka dengan quotes-quotes para tokohnya. Seperti ini salah satunya :
"Jangan begitu berbangga hati, semua pasti akan berubah termasuk perasaan ini. Rotasi benar-benar terjadi. Lihat saja nanti." -Victoria Bennet-

Novel ini menceritakan tentang keluarga Tennysons yang terdiri atas Tuan dan Nyonya Tennysons beserta ketiga anak laki-lakinya; Darcy, Charles, dan William yang tinggal di Monsire, Inggris. Hidup mereka sangat bahagia. Kisah cinta mereka bertiga dengan masing-masing pasangannya diceritakan setiap satu bab. Novel ini bisa lah untuk baca-baca iseng di waktu senggang.

Sabtu, 12 Oktober 2013

(Review) Alex's Wish


Judul : Alex's Wish
Pengarang : Elcy Anastasia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Februari 2009
Halaman : 199

Sinopsis :
Subjek : Federic Sawa alias Eric. Terlahir sebagai pangeran kegelapan, pewaris takhta Kerajaan Setan Malvera. Tertangkap basah melakukan dosa terbesar kaum setan : berbuat baik. Dihukum turun ke bumi. Tugasnya mendapatkan nyawa cewek remaja, tapi harus dengan kesukarelaan cewek itu.
Target : Alexandra Alfarez, lebih sering disapa Alex, 15 tahun. Hobi naik motor sport dan ikut balapan liar. Jengkel dengan hidupnya yang menyebalkan. Nggak punya Papa dan kerjanya ribut terus sama Mama. Di sekolah dia nggak dianggap penting oleh siapa pun, termasuk sama Kian, cowon gebetannya.
Situasi : Alex berhasil dibujuk Eric nandatanganin kontrak kematiannya dengan imbalan tiga permintaan. Tapi ada satu kesalahan kecil yang luput dari perhatian Eric. Satu kesalahan yang mengancam kesuksesan misinya. Kesalahan yang bisa membatalkan kontrak kematian dan membuat Alex mendapatkan kembali hidupnya....

Review :
Eric adalah anak hasil dari pernikahan Mike, putra mahkota kerajaan setan, dengan Alisa, malaikat berhati lembut. Oleh karena itu, walaupun Eric dibesarkan di lingkungan kerajaan setan, ia mempunyai hati yang baik. Pada suatu hari, Eric tertangkap basah telah menolong anak perempuan yang hampir terlindas truk. Oleh karena itu, Eric diuji. Apakah ia benar-benar dari bangsa setan atau bukan. Ia disuruh turun ke bumi untuk menyuruh seorang gadis bernama Alex, menyerahkan nyawanya dengan imbalan tiga permintaan. Awalnya, Alex merasa bahwa ujian tersebut terlampau mudah. Maka, dengan ditemani Slash, temannya dari kerajaan setan, Eric turun ke bumi. Eric menyamar menjadi anak seumuran Alex di sekolahnya.
Setelah Eric memberi tahu Alex siapa dia yang sebenarnya dan apa maunya, Alex setuju dengan perjanjian itu. Toh, menurutnya, untuk apa lagi dia hidup? Akhirnya, Eric pun mengabulkan satu per satu dari tiga permintaan Alex sebagai syaratnya. Namun, sesuatu di luar kendali Eric terjadi...
Menurutku, teenlit ini seru! Karena waktu aku baca teenlit ini (beberapa tahun yang lalu :p), aku nggak bisa tebak bagaimana endingnya. Ya, untuk remaja 1 SMP-2 SMA bacaan ini memang cocok. Bacaan yang ringan, full of fiction, dan bikin senyum-senyum sendiri di beberapa bagian.

Selasa, 28 Mei 2013

(Review) Warna Rindu : Masih Ada Kisah Tentangmu


Judul : Warna Rindu
Pengarang : Adeliany Azfar
Penerbit : Bukune
Terbit : Desember 2012
Halaman : 272

Wengi, dalam bahasa Jawa berarti malam. Ya, Wengi memang seperti malam. 'Gelap dan sepi'. Ia menjadi murung dan penyendiri sejak ditinggal mati kedua orangtuanya. Untungnya, masih ada yang perhatian padanya. Aska, lelaki yang usianya lebih tua setahun darinya. Aska tetangga sebelah rumah Wengi sekaligus sahabat Wengi sejak kecil. Aska selalu mencari tahu bagaimana cara agar ia bisa membuat Wengi kembali ceria. Ternyata, rahasianya ada pada permen kapas. Wengi kembali tersenyum ketika Aska membawakannya permen kapas. Sejak saat itu, Aska selalu membawa permen kapas ke rumah Wengi setiap hari. Aska memang seperti kakak yang sangat menyayangi dan melindungi adiknya. Namun, perhatian Aska diartikan berbeda oleh Wengi. Wengi menaruh rasa pada Aska. Ia tidak akan pernah menyatakan perasaannya karena Aska telah mempunyai kekasih, Sadina. 
Suatu hari, Sadina dilanda rasa cemburu yang amat sangat karena melihat kedekatan Wengi dengan Aska. Akhirnya Sadina menyuruh Aska untuk memilih diantara dirinya dan Wengi. Aska pun memilih Sadina. Sejak itu, hubungan Aska dan Wengi merenggang. Mereka menjauh, tidak pernah bertegur sapa lagi.
Saat Wengi sudah masuk kuliah, ia merubah dirinya menjadi ceria lagi seperti waktu sebelum orangtuanya meninggal. Ia jadi sering bepergian keluar sendiri, berdandan, dsb. Di suatu kafe, saat Wengi sedang menulis, datang seorang lelaki bernama Toska. Toska adalah lelaki periang yang dapat membuat Wengi tertawa lepas. Lalu, apakah Wengi masih tetap menyimpan perasaannya pada Aska? Atau ia malah berpaling ke Toska? Lebih lanjutnya, silahkan baca novel ini.

Saya sangat menyukai novel ini. Pertama, covernya cerah dan catchy. Kedua, saya suka dengan gaya bahasa yang agak baku yang digunakan dalam novel ini. Ketiga, saya suka endingnya. Tapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, bagaimana Wengi bisa membiayai kebutuhan hidupnya sehari-hari? Di dalam novel ini tidak dijelaskan dan bahkan, Wengi memiliki pembantu rumah tangga. Kedua, tokoh Sadina yang awalnya digambarkan seperti putri keraton, namun di pertengahan menjadi jahat, lalu kembali baik di akhir. Hanya itu saja, sih. Saya sangat merekomendasikan novel ini.

Senin, 27 Mei 2013

(Review) Aisyah Putri : My Pinky Moments


 Judul  Aisyah Putri : My Pinky Momets
Pengarang : Asma Nadia
Penerbit : Lingkar Pena 
Terbit : Februari 2006
Halaman : 180

Aisyah Putri tidak mengerti apa pentingnya hari valentine. Mengapa keempat abangnya lebih mementingkan kado-kado untuk pacar mereka masing-masing dibandingkan dirinya? Mall-mall pun juga mendekor dan memajang pernak-pernik berwarna pink, warna khas hari kasih sayang tersebut. Bahkan, teman-temannya pun ikut heboh menyambut hari valentine. Apakah Puput, panggilan Aisyah Putri, tetap teguh pada pendiriannya yang sangat membenci hari valentine disaat Don, salah satu idola sekolah, mengajaknya pergi ke pesta valentine? Pada akhirnya, saat hari valentine itu tiba, ada suatu kejadian yang mencengangkan datang dari salah satu sahabatnya. Keempat abang Puput pun membatalkan acara valentine mereka dengan pacar mereka masing-masing untuk membantu adiknya, karena adiknya sedang berada dalam keadaan yang sangat berbahaya dengan sahabat-sahabatnya. 

Novel ini lucu, menarik, dan saya suka konfliknya. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari novel ini, termasuk sejarah hari valentine yang seharusnya tidak boleh diikuti oleh umat Islam. 

Minggu, 26 Mei 2013

(Review) Raksasa Dari Jogja


 Judul : Raksasa Dari Jogja
Pengarang : Dwitasari
Penerbit : PlotPoint
Terbit : November 2012 
Halaman : 270

Novel ini bercerita tentang Bianca, remaja dari keluarga broken home. Ayahnya selalu menyakiti ibunya setiap hari. Karena tidak tahan dengan kelakuan ayahnya, Bianca pun memutuskan untuk mendaftar kuliah di Jogja. Bianca tidak mengerti cinta karena ia tidak pernah melihat adanya cinta di keluarganya. Selain itu, sahabatnya pun menyakiti hatinya karena berpacaran dengan cinta pertamanya. Tekad Bianca untuk melanjutkan kuliah ke Jogja pun semakin bulat.
Di Jogja, Bianca tinggal bersama budenya dan sepupunya, Kevin. Kevin sangat menyayangi dan melindungi Bianca. Suatu hari, saat Bianca tengah berada di halte TransJogja, Bianca bertabrakan dengan seorang lelaki yang sangat tinggi. Bianca merasakan desiran aneh di hatinya. Takdir memang telah mempertemukan mereka. Bianca bertemu lagi dengan lelaki tinggi bernama Gabriel itu di pasar Beringharjo. Dan ternyata, Gabriel adalah senior Bianca di kampus. Mereka pun semakin dekat. Gabriel selalu perhatian pada Bianca.
Apakah Gabriel juga menyukai Bianca? Bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Apakah hubungan mereka akan berjalan mulus atau penuh lika-liku? Apakah hubungan mereka akan berakhir dengan air mata atau bahagia? Temukan jawabannya dalam novel ini.

Saya adalah salah satu followers akun twitter sang penulis dan sangat menyukai tulisan-tulisannya di twitter maupun di blog. Mungkin, penilaian saya atas novel ini memang sedikit subyektif. Entah mengapa, saya tetap suka novel ini walaupun banyak yang tidak puas akan novel ini. Satu yang saya tidak suka terhadap novel ini adalah, ada satu kalimat yang hilang. Untungnya, saya bisa menerka-nerka apa kalimat tersebut. 

Sabtu, 25 Mei 2013

(Review) Secret Admirer


Judul Secret Admirer
Pengarang : Karizza Rakmavika
Penerbit : GagasMedia
Tahun Terbit : 2012  
Halaman : 187

Novel pertama Karizza Rakmavika yang bergenre teenlit ini menceritakan tentang Gaea, cewek yang sangat pintar dan cantik seperti model, namun terkesan jutek dan angkuh, sehingga tidak ada yang mau mendekatinya. Lalu, Gaea disuruh oleh wali kelasnya untuk memberikan pelajaran tambahan kepada Thor, salah satu personel B.O.T.T (Boys On The Top), boyband yang baru memulai debutnya. Hubungan mereka tidak akur karena Gaea mengadukan pembicaraan Pandora, pacar Thor, yang bilang bahwa ia hanya memanfaatkan Thor. Tentu saja Thor tidak terima. Walaupun begitu, tetap saja hubungan Thor dan Pandora tidak berlanjut. Oleh karena itu, Thor selalu berpikiran negatif kepada Gaea.
Suatu hari, disaat Thor sedang sibuk-sibuknya latihan bersama B.O.T.T, muncul sebuah post-it di dalam loker sekolahnya yang berisi kata-kata penyemangat. Sejak itu, Thor semakin bersemangat. Post-it itu telah menjadi suntikan semangatnya yang selalu ia tunggu-tunggu. Di salah satu post-it, The Earth Girl, sang pengirim post-it, menuliskan nomor teleponnya. Mereka pun berbincang-bincang melalu telepon setiap hari.
Sampai suatu hari, Thor mengetahui identitas The Earth Girl itu! Bagaimana Thor bisa tahu The Earth Girl? Siapa The Earth Girl? Lalu, bagaimana kelanjutan hubungan Thor dengan Gaea? Baca saja kelanjutannya dalam novel ini.

Saya agak tertipu setelah melihat cover dan blurb novel ini. Awalnya, saya sudah terbayang-bayang dengan cerita yang mendayu-dayu dan banyak menggunakan diksi yang indah. Ternyata saya salah. Memang benar, don't judge a book by the cover! Jangan bilang bahwa sebuah buku bagus hanya dengan melihat covernya. 
Novel ini menggunakan bahasa sehari-hari dan sedikit mencampurkan unsur Korea (boyband dan beberapa istilah yang terdapat di novel ini). Saya jadi seperti sedang membaca fanfiction. Jujur, saya bukan penikmat fanfictionSelain itu, dalam novel ini juga terdapat banyak kesalahan penulisan, yang kata orang-orang, Gagas habit. Bagi Anda yang menyukai Korea, boyband, atau fanfiction, bolehlah membaca buku ini. Mungkin buku ini dapat menjadi hiburan bagi Anda.