Pages

Tampilkan postingan dengan label GagasMedia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label GagasMedia. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 Desember 2015

Review: Sabtu Bersama Bapak


Judul: Sabtu Bersama Bapak
Penulis: Adhitya Mulya
Penerbit: GagasMedia
Terbit: 2015 (Cetakan XII)
ISBN: 978-979-780-721-4

Gunawan Garnida memutuskan untuk merekam video-video yang akan ditinggalkannya untuk anak-anaknya agar anak-anaknya tetap mengenal dan merasa dekat dengannya walaupun ia tidak bisa lagi di samping mereka, karena penyakit yang dideritanya. Dibantu oleh Itje, istrinya, maka ia memulai untuk merekam video-video tentang pelajaran hidup maupun sekadar berbagi cerita untuk Satya dan Cakra, kedua anak mereka.

***

Baru membaca sampai halaman ke-13 novel ini saja saya sudah meneteskan air mata. Entah karena novel ini benar-benar menyentuh atau hanya karena saya yang terlalu sensitif? Kata-kata Gunawan Garnida banyak yang menginspirasi dan memberi pelajaran bukan hanya untuk anak-anaknya, tapi juga untuk para pembaca novel ini. 

Alur novel ini juga dibuat halus dan membuat saya sebagai pembaca sangat nyaman saat membaca novel ini. Speechless pokoknya, nggak bisa berkata apa-apa lagi saya. Pokoknya saya sangat merekomendasikan novel ini bagi siapa pun. Laki-laki maupun perempuan, lajang maupun akan menikah atau sudah menikah sekalipun. Karena saya merasa, pemikiran pembaca pasti akan berubah ke arah yang lebih baik setelah membaca novel ini.



Kamis, 27 Februari 2014

Review: Selamat Datang Cinta


Judul: Selamat Datang, Cinta
Pengarang: Odet Rahmawati
Penerbit: GagasMedia
Terbit: 2013
Halaman: 223

Alona dan Bastian bersahabat sejak kecil. Mereka dapat mengerti satu sama lain. Namun, saat dewasa, mereka berpisah. Alona tinggal dan bekerja di Yogyakarta sedangkan Bastian menetap bersama keluarganya di Jakarta. Namun, karena suatu hal, Bastian mengunjungi rumah Alona di Yogyakarta.

"Disakiti sama orang yang kita sayang itu lebih menyakitkan. Ketimbang sama orang yang benci sama kita."

Alona pun memabntu Bastian untuk menyelesaikan masalahnya. Sedangkan, Alona masih terbayang-bayang oleh Galih, mantan pacarnya.

"Aku pernah mencintai kamu dengan cara yang paling sederhana. Maka, aku pun ingin melupakan kamu dengan cara yang sama."

Menurutku, novel ini beralur sangat cepat sehingga para pembaca tidak bisa merasakan emosi para tokoh. Dan juga, aku agak heran kenapa tokoh Galih tidak dibahas dengan jelas? Namun, novel ini lumayan juga untuk kLIn yang menginginkan novel ringan romantis.

Review: Memori


Judul: Memori
Pengarang: Windry Ramadhina
Penerbit: GagasMedia
Terbit: 2012
Halaman: 301

Jujur, aku berekspektasi tinggi saat akan membaca novel ini setelah melihat beberapa review dari para blogger lain.

"Nostalgia akan membuat siapa pun menjadi lemah dan tanpa sadar memaafkan kesalahan yang paling besar sekali pun."

Memori bercerita tentang Mahoni, seorang wanita muda yang bekerja sebagai arsitek di Virginia dan kembali ke Indonesia karena suatu urusan mendesak. Di rumah masa kecilnya di Jakarta, ia teringat kembali akan memori-memori dengan keluarganya yang tidak bisa disebut sebagai keluarga bahagia. Selain itu, ia juga diharuskan menjaga Sigi, seorang anak yang membuat Mahoni benci dengan seseorang dari masa lalunya hanya dengan mengingatnya saja.
Tanpa diduga, Mahoni pun bertemu dengan Simon, lelaki muda teman kuliahnya saat di Depok beberapa tahun yang lalu. Dan, setiap bertemu dengan Simon, Mahoni tidak dapat menepis kenangan-kenangan masa lalunya bersama Simon dalam memori.

"Kumpulan kenangan itu seperti kartu-kartu domino yang bediri berdekatan membentuk barisan rapi paling panjang. Ketika kartu yang berada di ujung terjatuh karena sentuhan, yang lain segera mengikuti satu per satu tanpa bisa dihentikan hingga semua kartu rebah."

Sejak membaca karya Mbak Windry yang berjudul London, aku jatuh cinta dengan rangkaian kata yang diciptakannya. Di novel London dan Memori, mayoritas bersetting saat hujan. Mengutip kata-kata Mbak Windry, bahwa hujan adalah sesuatu yang romantis dan magis. Namun, karena too high expectation di awal itulah aku jadi kurang menemukan greget dalam buku ini. Tapi, aku tetap suka dengan Mbak Windry dan tetap setia menunggu karya-karya teranyarnya.

Selasa, 04 Februari 2014

Secret Santa 2013: Tokyo dan Holland

Judul : Tokyo
Pengarang : Sefryana Khairil
Penerbit : GagasMedia
Terbit : 2013
Halaman : 336

Sinopsis:
Pembaca tersayang,

Musim panas di Tokyo selalu memiliki banyak warna. Sefryana Khairil, penulis Sweet Nothings dan Coba Tunjuk Satu Bintang mengajak kita berkeliling negeri sakura bersama dua wartawan bernama Thalia dan Tora.

Keduanya dipertemukan oleh sebuah lensa. Lalu, Danau Shinobazu membuka mata keduanya tentang bahwa kenyataan sering sekali berbeda dengan asumsi mereka pada awalnya. Thalia dan Tora berbagi tawa dan saling menyembuhkan. Hingga mereka sama-sama ragu, benarkah semuanya hanya sekadar kebetulan? Atau ini adalah satu dari misteri Ilahi yang mereka belum temukan jawabannya?

Setiap tempat punya cerita.
Dan bersama surat ini, kami kirimkan cerita dari timur yang sarat akan aroma lembut bunga sakura. 

Enjoy the journey,

EDITOR

Review:
Thalia adalah seorang fashion editor sebuah majalah perempuan yang ditugaskan ke Tokyo untuk meliput pameran fashion internasional. Thalia pikir, hal tersebut sangat tidak boleh disia-siakan karena ia akan bertemu dengan Dean, pria yang pernah menjadi kekasihnya dan masih ia impi-impikan untuk menjadi pasangan hidupnya kelak. Namun, Dean masih tetap sibuk dengan pekerjaannya dan seolah mengabaikan Thalia. 

Tora adalah seorang reporter majalah LiveLife yang juga ditugaskan ke Tokyo untuk meliput kegiatan disana. Selain itu, Tora juga berniat untuk menemui Hana, wanita yang sangat ia cintai namun sayangnya memutuskan hubungan mereka. 

Takdir mempertemukan Thalia dan Tora. Tora tidak sengaja menabrak Thalia dan menyebabkan lensa kamera limited edition-nya retak. Mulai dari situ, keduanya bergantian memakai kamera Tora dan mereka berdua menjelajah Tokyo sambil mencoba mengerti satu sama lain.

Ini adalah kali pertama aku membaca karya Sefryana Khairil. Aku suka rangkaian kata yang ditulis olehnya, mungkin karena ia lulusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Jakarta :D

Banyak quotes bertebaran dalam novel ini. Seperti ini contohnya:

“Loving someone is never easy. Orang bilang cinta itu sederhana. Meski seringnya cinta tak sesederhana yang kita kira.”


Judul : Holland
Pengarang : Feba Sukmana
Penerbit : Bukune
Terbit : November 2013
Halaman : 289

Sinopsis:
Sejak menjejakkan kaki di Bandara Schiphol, Belanda, dan udara dingin menyambutnya, Kara tak lagi merasa asing. Mungkin, karena ia pun telah lama lupa dengan hangat.

Belasan ribu kilometer dari orang-orang tercinta, ia berharap bisa bersembunyi. Dari masa lalu, luka, dan cinta. Nyatanya, semua itu harus ia temukan lagi dalam kotak tua yang teronggok di sudut kamarnya. Kini, Kara tahu: Ibu yang pergi, Kara yang mencari. Tak ada waktu untuk cinta.

Namun, kala senja membingkai Leiden dengan jingga yang memerah, Kara masih ingat bisik manis laki-laki bermata pirus itu, “Ik vind je leuk”—aku suka kamu. Juga kecup hangatnya. Rasa takut mengepung Kara, takut jatuh cinta kepada seseorang yang akhirnya akan pergi begitu saja. Dan, meninggalkan perih yang tak tersembuhkan waktu. Seperti Ibu.

Aku tidak berada di sini untuk jatuh cinta, ulangnya dalam hati, mengingatkan diri sendiri.

Di sudut-sudut Leiden, Den Haag, Rotterdam, dan Amsterdam yang menyuguhkan banyak cerita, Kara mempertanyakan masa lalu, harapan, masa depan, juga cinta. Ke manakah ia melangkah, sementara rintik hujan merinai di kanal-kanal dan menghunjam di jantung kota-kota Negeri Kincir Angin yang memesona?

Alles komt goed—Semua akan baik-baik saja, Kara.

Review: 
Kara adalah seorang gadis Indonesia yang memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Belanda. Selain itu, ia juga ingin mencari potongan dari kehidupannya yang telah lama menghilang. Hanya saja, ia datang ke Belanda bukan untuk jatuh cinta. Berkali-kali ia tanamkan kata-kata itu di kepala. Sampai akhirnya, ia bertemu dengan Rein, pemuda Belanda bermata pinus yang mahir menggambar.

Lama kelamaan, Kara menjadi sering menghabiskan waktu bersama Rein dan melupakan tujuan utamanya datang ke Belanda.

Feba Sukmana memberikan para pembaca dengan banyak informasi mengenai Belanda. Kota-kotanya, kebudayaannya, dan lain sebagainya. Dan juga, dalam novel ini mayoritas digambarkan saat suasana sedang hujan. Which is, my favorite weather.


SECRET SANTA 2013

Well, maaf yang sebesar-besarnya ditujukan untuk Santa-ku karena aku baru sempat membuat postingan hari ini :D 
Santa-ku ini baik sekali memberikanku 2 buku yang tidak ada di wishlist-ku. Hehehe... Tapi nggak apa-apa. Dikasih buku apa aja, aku udah seneng kok.
Nah, si Santa ini ngirim bukunya lama banget! Pokoknya aku sampe sempet mikir kalau Santa mau ngasih The Cuckoo's Calling. Hahaha... sumpah ini kepedean!


Yang di atas itu adalah riddle dari sang Santa. Awalnya, aku bener-bener gelap dan nggak tau apa-apa. Akhirnya, setelah posting bareng buku dan riddle dari si Santa, aku dapet pencerahan nih. Kota harum? Banyuwangi? Banyu itu yang kutahu, artinya air yang sama dengan Tirta :p Dan paling bawah kertasnya itu ada RP I. Itu tuh, inisial judul blog Kak Tirta di I Prefer Reading yang dibalik! Gimana? Aku bener, kan? Tunjukkan dirimu, Kak Tirta! :D

Senin, 16 Desember 2013

Review: Satin Merah

Judul: Satin Merah
Pengarang: Brahmanto Anindito & Rie Yanti
Penerbit: GagasMedia
Terbit: 2010
Halaman: 313

Sinopsis:
Satu-satunya cara untuk membuat Nadya merasa dirinya berharga dan 'terlihta' adalah dengan selalu berprestasi. Tapi, seiring waktu berlalu, dia mendapati sinarnya kian memudar. Nadya tak ingin terlupakan. Dia merasa harus membuat gebrakan prestasi untuk membuat pujian dan tatapan kagum kembali tertuju padanya.

Lomba bergengsi se-Bandung Raya inilah kartu As-nya.

Awalnya, ambisi itu terasa tak berbahaya. Dia melebur di dalam diri Nadya--membuatnya kuat, memberinya semangat. Nadya tidak menyadari perasaan itu menekan dirinya begitu rupa, membuatnya menjadi seseorang yang benar-benar berbeda.

Tapi sayang, sebelum Nadya berhasil mengendalikan diri, satu orang keburu mati karenanya....

"Tema yang nyaris tak tersentuh oleh penulis zaman sekarang. Dipadukan dengan kehidupan anak muda yang sangat akrab dengan teknologi internet. Menarik banget. Unik. Orizinal."
Feby Indirani-Novelis Gerimis, Lantai 13, Cewek Metropolis, dan Simfoni Bulan.

"Drama suspens menyelimuti perjalanan roh para pelakon. Menggigit dan menggigilkan tubuh pembacanya!"
Kirana Kejora-Penulis skenario FTV, Sastrawan Independen, Novelis Elang.

Review:
Aku melihat Nadya ini sebagai seorang remaja yang sangat ambisius. Kuulangi, sangat ambisius. Wajar sih, seseorang yang sering mendapatkan prestasi memang harus fokus untuk mencapai tujuannya. Tapi tidak dengan cara yang seperti Nadya lakukan juga.

Nadya memiliki otak yang pintar. Ia selalu menduduki peringkat pertama sejak SD sampai SMA. Itu berkat Energi Putih yang dimilikinya. Jadi, Nadya dapat mengerti dengan jelas suatu pelajaran jika ia mengobrol dengan sang penulis buku. Semacam transfer ilmu, gitu.

Nah, lomba Siswa Teladan se-Bandung Raya inilah yang membuat Nadya semakin lama semakin berubah. Awalnya, ia yang sangat ambisius ingin sekali memilih topik untuk makalahnya yang unik, beda dari yang lain. Padahal teman-temannya menyarankan agar ia mengambil topik yang sedang hangat dibicarakan saja. Akhirnya terpilihlah tema Sastra Sunda sejak ia mendengar pembicaraan seorang bapak dengan seorang pemuda yang memakai bahasa Sunda.

Nadya mulai mencari-cari orang yang bisa ia jadikan sebagai narasumber dalam makalahnya. Mulai dari guru bahasa Sunda-nya yang ternyata tidak mengerti apa-apa, Yahya Soemantri; sastrawan Sunda yang terkenal arogan dan penyendiri, Didi Sumpena Pamungkas; sastrawan Sunda yang juga ahli kriminologi, Nining Tresna Munandar; sastrawan Sunda yang baik hati, ramah, dan penuh cinta, hingga Lina Inawati; sastrawan Sunda yang juga dosen Sastra Sunda di Unpad.

Awalnya, Nadya "tidak sengaja" membunuh Yahya Soemantri. Tapi entah kenapa, ia jadi seperti ketagihan karena setiap setelah membunuh orang, pasti ia bisa menelurkan sebuah karya masterpiece yang mirip dengan karya orang yang dibunuhnya tersebut.

Di novel ini, kita tidak dituntut untuk memecahkan siapa sebenarnya sang pelaku pembunuhan karena pelakunya itu sudah pasti. One and only. Tebak saja sendiri.

Yang aku suka dari novel ini adalah, pembaca seakan-akan dibawa masuk ke dalam ceritanya. Walaupun aku tidak tahu dimana letak daerah Sentrasari, Bandung. Untuk itu, aku nggak segan-segan untuk memberi bintang 5 pada novel ini. Pokoknya novel ini harus difilmkan! Aku nggak mau tahu! Pasti bakal keren banget jadinya.

Sabtu, 14 Desember 2013

Review: Halo, Aku Dalam Novel

Judul: Halo, Aku Dalam Novel
Pengarang: Nuril Basri
Penerbit: GagasMedia
Terbit: 2009
Halaman: 301

Sinopsis:
Saya hanya ingin menjadi seorang penulis.Tidak lebih dari itu. Saya tidak peduli orang mau bilang apa. Tidak peduli kepada orang lain adalah peraturan pertama dalam hidup saya, termasuk apa yang mereka katakan.

Tokoh utama dalam tulisan saya, yang jelas, dia tidak boleh cantik. Cih! Saya benci orang-orang cantik karena mereka biasanya tolol. Saya akan membuatnya sangat jelek. Jelek sekali. Tidak punya teman, sendirian. Mungkin, gagu.

-----

Pram, seorang mahasiswa Indonesia yang tinggal di sebuah asrama di Oregon. Dia senang dengan kesendiriannya meski mahasiswa-mahasiswa lain menganggapnya aneh. Pram senang sekali menulis, menciptakan tokoh-tokoh dalam tulisannya. Hingga suatu hari, tokoh-tokoh itu mulai menguasainya, masuk dalam kehidupan Pram. Hal-hal aneh terjadi dan tak satu pun orang percaya padanya.

Batas antara khayalan dan kenyataan perlahan-lahan menghilang. Apakah kau termasuk yang tidak percaya bahwa fiksi bisa menciptakan realitasnya sendiri?

Review:
Siapa yang tidak penasaran setelah membaca sinopsis tersebut di bagian belakang novel tersebut? (Apa cuma aku?) Ya, novel ini sempat aku idam-idamkan sejak dulu karena sinopsisnya itu. Sudah satu tahun, mungkin. (Serius!) Dan untungnya, aku tidak membeli novel ini! Hahaha *ketawa puas* Ya, aku dapat novel ini saat bookswap di IRF (Oke, aku kemarin emang ke IRF tapi nggak ke stand BBI. Maaf, maaf bangeet... Soalnya aku buru-buru. Jadi cuma bisa ikut bookswap sama bookwar yang pertama itu.)

Kembali lagi ke novel yang menceritakan tentang Pram ini. Mahasiswa Indonesia ini kuliah di Oregon hanya karena orangtuanya saja. Dia bahkan tidak suka kuliah, tidak suka belajar. Sering bergonta-ganti jurusan. Dan dia selalu memandang sinis orang lain. Aku nggak habis pikir apakah orang seperti ini benar-benar ada? Aku memang kadang juga suka memandang orang lain dengan sinis, tapi setidaknya aku juga tetap melihat sisi baik dari orang tersebut, lah.

Nah, yang aku bingung, kenapa si Pram ini, dengan sifat yang sinis, jutek, dan menyebalkan itu, punya pacar? Ada ya, orang yang tahan dengan sifatnya? Lalu, saat e-mail pacarnya dibalas dengan kata-kata yang tidak enak dilihat. Ih, kalau ada cowok seperti itu mah, langsung aku abaikan saja.

Lalu, Pram mulai menulis novel dengan tokoh utama yang bernama Halo. Halo ini seburuk-buruknya manusia, deh. (Maaf.) Tapi memang benar. Tubuhnya kurus; sampai tulang belulangnya menonjol, rambutnya bisa mengeluarkan kecoak (ih!), bibirnya sumbing, tidak punya teman, keluarganya tidak peduli padanya. Pram jahat sekali ya, menciptakan tokoh seperti itu?

Singkat cerita, ya, tokoh-tokoh dalam novelnya mulai masuk ke dalam dunianya. Lebih tepatnya, Pram sendiri yang senang berkhayal. Ya, itu semua hanya khayalannya. (Ya iyalaaah...)

Pokoknya, setelah selesai membaca novel ini, aku mengucapkan alhamdulillah... Ide ceritanya sih, menarik. Sinopsisnya memang tidak menipu. Tapi, menurutku, lebih baik novel ini diperpanjang, deh. Karena pembaca tidak diberi tahu mengapa Pram bisa bersikap sinis seperti itu. Mengapa Pram tidak pernah mau memberi kabar ke ibunya? Mengapa Pram begitu jahat pada Tya, pacarnya? Dan masih banyak lagi. Mungkin Nuril Basri sama seperti Pram, yang bingung menentukan bagaimana ending novelnya. IMO :)

Sabtu, 25 Mei 2013

(Review) Secret Admirer


Judul Secret Admirer
Pengarang : Karizza Rakmavika
Penerbit : GagasMedia
Tahun Terbit : 2012  
Halaman : 187

Novel pertama Karizza Rakmavika yang bergenre teenlit ini menceritakan tentang Gaea, cewek yang sangat pintar dan cantik seperti model, namun terkesan jutek dan angkuh, sehingga tidak ada yang mau mendekatinya. Lalu, Gaea disuruh oleh wali kelasnya untuk memberikan pelajaran tambahan kepada Thor, salah satu personel B.O.T.T (Boys On The Top), boyband yang baru memulai debutnya. Hubungan mereka tidak akur karena Gaea mengadukan pembicaraan Pandora, pacar Thor, yang bilang bahwa ia hanya memanfaatkan Thor. Tentu saja Thor tidak terima. Walaupun begitu, tetap saja hubungan Thor dan Pandora tidak berlanjut. Oleh karena itu, Thor selalu berpikiran negatif kepada Gaea.
Suatu hari, disaat Thor sedang sibuk-sibuknya latihan bersama B.O.T.T, muncul sebuah post-it di dalam loker sekolahnya yang berisi kata-kata penyemangat. Sejak itu, Thor semakin bersemangat. Post-it itu telah menjadi suntikan semangatnya yang selalu ia tunggu-tunggu. Di salah satu post-it, The Earth Girl, sang pengirim post-it, menuliskan nomor teleponnya. Mereka pun berbincang-bincang melalu telepon setiap hari.
Sampai suatu hari, Thor mengetahui identitas The Earth Girl itu! Bagaimana Thor bisa tahu The Earth Girl? Siapa The Earth Girl? Lalu, bagaimana kelanjutan hubungan Thor dengan Gaea? Baca saja kelanjutannya dalam novel ini.

Saya agak tertipu setelah melihat cover dan blurb novel ini. Awalnya, saya sudah terbayang-bayang dengan cerita yang mendayu-dayu dan banyak menggunakan diksi yang indah. Ternyata saya salah. Memang benar, don't judge a book by the cover! Jangan bilang bahwa sebuah buku bagus hanya dengan melihat covernya. 
Novel ini menggunakan bahasa sehari-hari dan sedikit mencampurkan unsur Korea (boyband dan beberapa istilah yang terdapat di novel ini). Saya jadi seperti sedang membaca fanfiction. Jujur, saya bukan penikmat fanfictionSelain itu, dalam novel ini juga terdapat banyak kesalahan penulisan, yang kata orang-orang, Gagas habit. Bagi Anda yang menyukai Korea, boyband, atau fanfiction, bolehlah membaca buku ini. Mungkin buku ini dapat menjadi hiburan bagi Anda.