Pages

Jumat, 15 November 2013

Review : Blue Romance

Judul : Blue Romance
Pengarang : Sheva
Penerbit : PlotPoint
Terbit : September 2012
Halaman : 214

Sinopsis :
Selamat datang di Blue Romance, sebuah coffee shop yang buka setiap hari, dan mungkin kau lewati hari ini.
Blue Romance menyediakan kopi ternikmat dan sahabat saat kau dituntut untuk terus terjaga. Blue Romance juga punya banyak cerita. Ada kisah jatuh cinta dan patah hati, perpisahan dan pertemuan kembali. Kisah-kisah ini berbalut kafein dan aroma kopi, berderai tawa dan tangis, di sela desis coffee maker.

Seperti Latte, Affogato, Americano dan Espresso, setiap kisah punya kopinya sendiri.

Kisah mana yang cocok dengan kopimu?

"Momen-momen pada kisah ini dimaknai sesuai ragam minuman kopi. Menarik!"
-Sitta Karina, penulis.

Review :
Sudah lama sekali aku pengen punya omnibook ini. Omnibook? Apa itu? Omnibook itu adalah kumpulan cerita yang memiliki benang merah. Apa benang merahnya? Semua cerita yang terdapat dalam buku ini ber-setting di Blue Romance, sebuah coffee shop yang cozy (aku jadi ingin kesana :p). 
  • Rainy Saturday.  Cerita ini menurutku memang sangat pas untuk dijadikan awal omnibook ini. Ceritanya yang ringan, cocok untuk penyuka teenlit seperti aku. 
"Jika berharap terlalu banyak, biasanya hal itu tidak akan terjadi."
  • 1997 - 2002. Menurutku, cerita ini yang paling... hmm... apa ya? Kurang greget gitu, deh. Dan juga setting Blue Romance-nya paling sebentar.
"Kenapa nggak bahasa Prancis? Bukannya dari dulu lo maunya pergi ke Prancis?"

"Yah, gue pikir belajar bahasa Jerman itu bisa jadi jalan.... supaya gue bisa ketemu sama elo, entah gimana, entah dimana di Jerman sana...."
  • Blue Moon. Another cerita selingan yang lumayan laah... Cerita antara ayah dan anak yang terpisah oleh jarak.
"Jika dekat Ayah, aku jadi cengeng.
Tapi jika jauh dari Ayah, aku jadi lebih dari cengeng."
  • A Farewell to A Dream. Ah, cerita yang nyesek. Sad ending :(
"Aku tidak tahu bagaimana caranya agar perasaan kompleks antara sedih dan ikhlas harus dilepaskan."
  • Happy Days. Ceritanya tidak se-happy judulnya. Jangan tertipu!
" 'Should' sounds so dominating. 'Should' sounds like a boss for my wasted life."
  • The Coffee & Cream Book Club. Tentang seorang pria paruh baya yang dapat mengubah jalan pikiran wanita muda.
"Tapi, aku tidak suka jika aku harus dibawa ke masa lalu lagi."
  • A Tale About One Day. Cerita penutup yang mengesankan, walau endingnya so predictable. Tapi aku suka!
"Aku berpikir, apa yang sudah rusak, sebaiknya dihancurkan saja."

Overall, aku suka isi novel ini. Isinya itu menambah pengetahuan kita tentang dunia kopi, film, musik, dan buku. 
Istilah-istilah seperti Affogato, Espresso dan lain-lain beserta penjelasannya membuatku ingin mencoba kopi-kopi itu. 
Beberapa judul film disebutkan disini. Seperti My Blueberry Nights, Before Sunset, dan Eternal Sunshine of The Spotless Mind.
Untuku dunia musik, ada nama-nama yang muncul seperti The Cure, The Smiths, Snow Patrol, Ella Fitzgerald, dan Nat "King" Cole.
Dan penulis-penulis macam Ernest Hemingway, John Green, Sylvia Plath, sampai Pramoedya Ananta Toer juga ada dalam omnibook ini. 

1 komentar:

  1. aku juga suka buku ini, salah satu buku terbaik yang aku baca tahun ini :)

    BalasHapus