Pages

Tampilkan postingan dengan label 3 Stars. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 3 Stars. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 Desember 2015

Review: Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi


Judul: Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi
Penulis: Eka Kurniawan
Penerbit: Bentang Pustaka
Terbit: Maret 2015 (Cetakan I)
ISBN: 978-602-291-072-5

Buku yang memuat 15 cerpen yang ditulis oleh Eka Kurniawan dengan berbagai genre ini menurut saya ada beberapa yang bagus, namun ada juga yang biasa saja. Namun, karena saya telah membaca Cantik Itu Luka, saya merasa bahwa Eka sering menyelipkan anjing di cerita-cerita yang ditulisnya. Mungkin karena Eka menyukai anjing? Saya tak tahu pasti.

Buku ini memuat cerpen-cerpen yang berjudul:
1. Gerimis yang Sederhana
2. Gincu Ini Merah, Sayang
3. Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi
4. Penafsir Kebahagiaan
5. Membuat Senang Seekor Gajah
6. Jangan Kencing di Sini
7. Tiga Kematian Marsilam
8. Cerita Batu
9. La Cage aux Folles
10. Setiap Anjing Boleh Berbahagia
11. Kapten Bebek Hijau
12. Teka-Teki Silang
13. Membakar Api
14. Pelajaran Memelihara Burung Beo
15. Pengantar Tidur Panjang

Cerpen yang dipilih menjadi judul buku ini saya rasa kurang mengena karena menurut saya ide cerita seperti itu sudah sering dijumpai. Beberapa cerpen yang sangat saya suka yakni: Membuat Senang Seekor Gajah, Jangan Kencing di Sini, Cerita Batu, Kapten Bebek Hijau, dan Teka-Teki Silang.

Namun, ada dua cerpen yang saya tidak mengerti maksudnya apa. Yaitu: Tiga Kematian Marsilam dan La Cage aux Folles.


Kamis, 18 Juni 2015

Review: Hujan Bulan Juni


Judul: Hujan Bulan Juni
Penulis: Sapardi Djoko Damono
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Juni 2015
Halaman: 144
Harga: Rp.50.000
ISBN: 978-602-03-1843-1

Bulan Juni dan Sapardi seakan tak dapat dipisahkan. Setelah menulis puisi berjudul Hujan Bulan Juni, ia menerbitkan sebuah novel yang berjudul sama, namun menurutnya cerita dalam novel ini tak ada kaitannya dengan puisi tersebut.

***

Novel ini menceritakan kisah cinta antara Sarwono, dosen muda Antropologi UGM yang digambarkan kurus kering dan sering batuk-batuk, dengan Pingkan, dosen muda Sastra Jepang UGM.

Pingkan yang berdarah Jawa-Menado--tak mau disebut sebagai Menado, namun juga tak pantas disebut sebagai Jawa--, sering meledek Sarwono yang Jawa tulen dengan sebutan 'Jawa Zadul'. Kisah cinta mereka memang unik, tidak mengumbar-umbar kata-kata romantis, malah lebih sering mengejek satu sama lain.

Namun, keharmonisan mereka berdua terhalang oleh hal yang sulit untuk membuat hubungan mereka maju, yakni agama. Walaupun mereka terlihat seperti tidak ambil pusing akan hal itu, namun pihak keluarga besar Pingkan dari Menado lah, yang seakan protes dengan keputusan Pingkan memacari lelaki Jawa seperti Sarwono.

Suatu ketika, Pingkan ditugaskan berangkat ke Jepang oleh fakultasnya. Pingkan sebenarnya sangat ingin Sarwono ikut ke Jepang bersamanya, namun Sarwono berpikir hal itu sangat tak mungkin untuk dilakukannya. Untuk saling meredam rasa rindu pun, mereka berdua kerap berkirim WA. Sampai suatu hari, Sarwono tidak membalas-balas WA Pingkan. 

***

Sebenarnya novel ini sangat smooth jalan ceritanya walaupun alurnya bukan alur maju, dan cerita novel ini nggak kayak sinetron-sinetron, kok. Itu saya dramatisir aja sinopsisnya hahaha...

Buat para pencinta Sapardi, novel ini sangat layak untuk dimiliki, sih. Namun untuk opini saya sendiri, saya amat sangat nggak suka sama endingnya yang gantung! Jadi, jangan harap kalian bakal menemukan akhir yang bahagia atau akhir yang sedih. 

Kesimpulannya adalah, saya lebih menyukai sajak-sajak Sapardi ketimbang cerita-cerita pendeknya maupun novelnya sejauh ini. Tapi saya masih penasaran dengan Trilogi Soekram, sih.

Kamis, 11 Juni 2015

Review: Pada Suatu Hari Nanti & Malam Wabah


Judul: Pada Suatu Hari Nanti & Malam Wabah
Penulis: Sapardi Djoko Damono
Penerbit: Bentang Pustaka
Terbit: Juni 2013
Halaman: 200
ISBN: 978-602-7888-40-1

Hal pertama yang harus diperhatikan dari buku kumpulan cerita ini, selain nama penulisnya, adalah cover depan dan belakangnya yang mana sisi belakang yaitu 'Malam Wabah', sengaja dibalik. Hal inilah yang membuat buku ini sangat eye-catching dan mudah membuat orang yang awam akan buku sastra menjadi tertarik untuk memiliki buku ini.

'Pada Suatu Hari Nanti' memuat cerita-cerita yang asal-usulnya dongeng, kemudian diubah endingnya sesuka Sapardi. Diawali dengan cerita pendek berjudul 'Dongeng Rama-Sita' yang bercerita tentang cinta segitiga antara Rama, Sita, dan Rahwana. Lalu, salah satu dongeng yang terkenal sepanjang masa seperti Malin Kundang pun, endingnya diubah dalam cerita pendek berjudul 'Sebenar-Benar Dongeng tentang Malin Kundang yang Berjuang Melawan Takdir Agar Luput dari Kutukan Sang Ibu'.

Saya merasa seperti sedang menonton sebuah pentas di atas panggung saat membaca 'Pada Suatu Hari Nanti' ini.

Sedangkan 'Malam Wabah' berisi beberapa cerita pendek Sapardi yang mengangkat tema kehidupan dengan tokoh utama manusia maupun benda-benda di sekitar kita. Keunikkan ini dapat ditemui dalam cerita pendek berjudul 'Rumah-Rumah' dan 'Sepasang Sepatu Tua'. Selain itu, cerita pendek berjudul 'Ketika Gerimis Jatuh' dan 'Bingkisan Lebaran' entah mengapa dapat membuat saya sedih.

Jujur, banyak cerita pendek yang tidak saya pahami maksudnya dalam buku 'Pada Suatu Hari Nanti & Malam Wabah' ini. Ya, memang itulah sastra. Penulis bebas menuliskan apa saja tanpa harus menjelaskannya secara harfiah. Walaupun begitu, saya cukup menikmati buku kumpulan cerita ini dan saya rasa buku ini wajib dibaca oleh para pencinta sastra.


Sabtu, 31 Januari 2015

Review: Tabula Rasa dan Tebak Secret Santa

Judul : Tabula Rasa
Pengarang : Ratih Kumala
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : September 2014 (Cetakan I edisi cover baru)
Halaman : 192
Harga : Rp. 58.000,-
ISBN : 978-602-03-0946-0

Pada awal novel ini, kita akan dibawa kembali ke tahun 1990 saat Galih masih kuliah di Moskwa dan jatuh cinta pada gadis berkewarganegaraan tersebut bernama Krasnaya yang suka melukis. Hari-hari Galih di Moskwa semakin berwarna sejak hadirnya Krasnaya. Sayangnya, saat itu Moskwa mengalami gonjang-ganjing sehingga negara tersebut memulangkan orang-orang yang bukan warga negaranya, termasuk Galih. Mereka berdua pun terpisah.

Lalu, kita dibawa menyelami pikiran Raras melalui sudut pandangnya. Dulu, Raras mempunyai seorang sahabat perempuan bernama Violet, atau biasa ia panggil Vi. Sayangnya, Vi adalah pecandu narkoba dan sempat mendekam di pusat rehabilitasi. Raras selalu menemani Vi dan menyemangati Vi agar ia bisa sembuh.

Pada tahun 2001, Galih dan Raras bertemu dan mereka saling jatuh cinta walaupun Galih adalah dosen Raras, walaupun ia tak pernah mengajarnya secara langsung.


Ratih Kumala mengemas novel sastra yang terbit pertama kali tahun 2004 ini dengan sangat apik. Apalagi dengan latar di Moskwa yang saat itu sedang berbahaya, topik utama cinta yang dibumbui oleh realitas kehidupan ditulis dengan sangat apik. Membaca novel ini awalnya mungkin agak terasa seperti teenlit, namun setelah kita menggali lebih dalam, Ratih mengangkat tema yang cerdas. Tak heran, novel ini mendapat nomor kemenangan di Sayembara Menulis Novel 2003 yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta. Budi Darma, Maman S. Mahayana, dan Puthut EA juga turut memberikan pujian di cover belakang novel ini. Hanya, agak terganggu dengan terjemahan yang tidak perlu seperti, “Still wanna see that old grandpa there or not? Masih mau lihat ‘kakek’ nggak?” (Hal. 4)

TEBAK SECRET SANTAA!


Sebelumnya, aku ingin mengucapkan mohon maaf yang sebenar-benarnya karena baru review sekarang. Hiks.. hiks... Udah lama postingnya, dan aku benar-benar nggak tahu siapa Santa-ku yang baik hati :( huhuhu... Maafkan aku ya, Santakuu

Sabtu, 08 Maret 2014

Review: From Sumatra with Love

Judul: From Sumatra with Love
Pengarang: Esi Lahur
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Februari 2012 (cetakan 2)
Halaman: 226

Sekelompok sahabat yang menamakan dirinya Kelompok Sembilan dan terdiri dari Clarissa, Anty, Kelly, Nidya, Lia, Sandro, Adi, Krisna, dan Mahmud memiliki rencana untuk pergi ke Sumatra memakai uang mereka masing-masing saat libur kenaikan kelas.

Tiba di Sumatra, mereka menganggap perjalanan mereka sangat menyenangkan. Namun, lama kelamaan sifat-sifat buruk salah satu dari mereka terlihat. 

Suatu malam, mereka bermain truth or dare. Mulai saat itu lah konflik konflik bermunculan. Untuk lebih lengkapnya, baca saja kelanjutan keseruan perjalanan mereka dalam novel ini.

Novel yang ditulis dari sudut pandang Clarissa ini mengambil konflik yang remaja sekali. Sangat menghibur karena jokes yang terdapat di dalam novel ini lucu, menurutku.

Btw, walaupun endingnya mudah ketebak, tapi tetap saja novel ini dapat menjadi salah satu buku hiburan yang menyenangkan, seperti perjalanan Kelompok Sembilan.

Kamis, 27 Februari 2014

Review: Memori


Judul: Memori
Pengarang: Windry Ramadhina
Penerbit: GagasMedia
Terbit: 2012
Halaman: 301

Jujur, aku berekspektasi tinggi saat akan membaca novel ini setelah melihat beberapa review dari para blogger lain.

"Nostalgia akan membuat siapa pun menjadi lemah dan tanpa sadar memaafkan kesalahan yang paling besar sekali pun."

Memori bercerita tentang Mahoni, seorang wanita muda yang bekerja sebagai arsitek di Virginia dan kembali ke Indonesia karena suatu urusan mendesak. Di rumah masa kecilnya di Jakarta, ia teringat kembali akan memori-memori dengan keluarganya yang tidak bisa disebut sebagai keluarga bahagia. Selain itu, ia juga diharuskan menjaga Sigi, seorang anak yang membuat Mahoni benci dengan seseorang dari masa lalunya hanya dengan mengingatnya saja.
Tanpa diduga, Mahoni pun bertemu dengan Simon, lelaki muda teman kuliahnya saat di Depok beberapa tahun yang lalu. Dan, setiap bertemu dengan Simon, Mahoni tidak dapat menepis kenangan-kenangan masa lalunya bersama Simon dalam memori.

"Kumpulan kenangan itu seperti kartu-kartu domino yang bediri berdekatan membentuk barisan rapi paling panjang. Ketika kartu yang berada di ujung terjatuh karena sentuhan, yang lain segera mengikuti satu per satu tanpa bisa dihentikan hingga semua kartu rebah."

Sejak membaca karya Mbak Windry yang berjudul London, aku jatuh cinta dengan rangkaian kata yang diciptakannya. Di novel London dan Memori, mayoritas bersetting saat hujan. Mengutip kata-kata Mbak Windry, bahwa hujan adalah sesuatu yang romantis dan magis. Namun, karena too high expectation di awal itulah aku jadi kurang menemukan greget dalam buku ini. Tapi, aku tetap suka dengan Mbak Windry dan tetap setia menunggu karya-karya teranyarnya.

Review: Dirty Little Secret


Judul: Dirty Little Secret
Pengarang: aliaZalea
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 2014
Halaman: 334

Pertama-tama, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk @fiksimetropop yang sudah memilih aku menjadi salah satu teman #BacaBarengMinjul #DLS_aliaZalea di twitter. Itu sebuah pengalaman yang menarik dan nggak akan terlupakan, deh! :D

"I love you because you make me a better person."

Dirty Little Secret diawali dengan e-mail dari Jana yang ditujukan pada Ben. Sebuah e-mail yang membuat Ben merasa sangat menyesal karena telah tega menyakiti hati Jana 8 tahun yang lalu. Maka, Ben menyusul Jana ke Jakarta. 
8 tahun bukan waktu yang sebentar. Perubahan demi perubahan terjadi dalam diri Jana maupun Ben. Ben merasa bahwa ia masih sangat mencintai Jana dan sangat membutuhkan Jana. Namun, apakah Jana merasakan hal yang sama setelah jeda waktu 8 tahun? Apalagi saat ini telah ada Erga dan Raka, dua anak kembar Jana, yang juga sumber kebahagiaan Jana.

"So, thank you for taking the time to open my eyes to see how much you mean to me."

So far, alur ceritanya sudah bagus dan sangat mengalir. Membuat para pembaca bisa merasakan emosi para tokohnya terutama Jana dan Ben. Tapi, menurutku endingnya kurang dikiiiit lagi. Hehe...
Ini adalah kali pertama aku membaca karya Mbak aliaZalea dan aku jadi penasaran sama karya-karya Mbak alia yang lain. Oh iya, novel ini diawali dengan e-mail dan diakhiri dengan e-mail juga, lho!


Selasa, 04 Februari 2014

Secret Santa 2013: Tokyo dan Holland

Judul : Tokyo
Pengarang : Sefryana Khairil
Penerbit : GagasMedia
Terbit : 2013
Halaman : 336

Sinopsis:
Pembaca tersayang,

Musim panas di Tokyo selalu memiliki banyak warna. Sefryana Khairil, penulis Sweet Nothings dan Coba Tunjuk Satu Bintang mengajak kita berkeliling negeri sakura bersama dua wartawan bernama Thalia dan Tora.

Keduanya dipertemukan oleh sebuah lensa. Lalu, Danau Shinobazu membuka mata keduanya tentang bahwa kenyataan sering sekali berbeda dengan asumsi mereka pada awalnya. Thalia dan Tora berbagi tawa dan saling menyembuhkan. Hingga mereka sama-sama ragu, benarkah semuanya hanya sekadar kebetulan? Atau ini adalah satu dari misteri Ilahi yang mereka belum temukan jawabannya?

Setiap tempat punya cerita.
Dan bersama surat ini, kami kirimkan cerita dari timur yang sarat akan aroma lembut bunga sakura. 

Enjoy the journey,

EDITOR

Review:
Thalia adalah seorang fashion editor sebuah majalah perempuan yang ditugaskan ke Tokyo untuk meliput pameran fashion internasional. Thalia pikir, hal tersebut sangat tidak boleh disia-siakan karena ia akan bertemu dengan Dean, pria yang pernah menjadi kekasihnya dan masih ia impi-impikan untuk menjadi pasangan hidupnya kelak. Namun, Dean masih tetap sibuk dengan pekerjaannya dan seolah mengabaikan Thalia. 

Tora adalah seorang reporter majalah LiveLife yang juga ditugaskan ke Tokyo untuk meliput kegiatan disana. Selain itu, Tora juga berniat untuk menemui Hana, wanita yang sangat ia cintai namun sayangnya memutuskan hubungan mereka. 

Takdir mempertemukan Thalia dan Tora. Tora tidak sengaja menabrak Thalia dan menyebabkan lensa kamera limited edition-nya retak. Mulai dari situ, keduanya bergantian memakai kamera Tora dan mereka berdua menjelajah Tokyo sambil mencoba mengerti satu sama lain.

Ini adalah kali pertama aku membaca karya Sefryana Khairil. Aku suka rangkaian kata yang ditulis olehnya, mungkin karena ia lulusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Jakarta :D

Banyak quotes bertebaran dalam novel ini. Seperti ini contohnya:

“Loving someone is never easy. Orang bilang cinta itu sederhana. Meski seringnya cinta tak sesederhana yang kita kira.”


Judul : Holland
Pengarang : Feba Sukmana
Penerbit : Bukune
Terbit : November 2013
Halaman : 289

Sinopsis:
Sejak menjejakkan kaki di Bandara Schiphol, Belanda, dan udara dingin menyambutnya, Kara tak lagi merasa asing. Mungkin, karena ia pun telah lama lupa dengan hangat.

Belasan ribu kilometer dari orang-orang tercinta, ia berharap bisa bersembunyi. Dari masa lalu, luka, dan cinta. Nyatanya, semua itu harus ia temukan lagi dalam kotak tua yang teronggok di sudut kamarnya. Kini, Kara tahu: Ibu yang pergi, Kara yang mencari. Tak ada waktu untuk cinta.

Namun, kala senja membingkai Leiden dengan jingga yang memerah, Kara masih ingat bisik manis laki-laki bermata pirus itu, “Ik vind je leuk”—aku suka kamu. Juga kecup hangatnya. Rasa takut mengepung Kara, takut jatuh cinta kepada seseorang yang akhirnya akan pergi begitu saja. Dan, meninggalkan perih yang tak tersembuhkan waktu. Seperti Ibu.

Aku tidak berada di sini untuk jatuh cinta, ulangnya dalam hati, mengingatkan diri sendiri.

Di sudut-sudut Leiden, Den Haag, Rotterdam, dan Amsterdam yang menyuguhkan banyak cerita, Kara mempertanyakan masa lalu, harapan, masa depan, juga cinta. Ke manakah ia melangkah, sementara rintik hujan merinai di kanal-kanal dan menghunjam di jantung kota-kota Negeri Kincir Angin yang memesona?

Alles komt goed—Semua akan baik-baik saja, Kara.

Review: 
Kara adalah seorang gadis Indonesia yang memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Belanda. Selain itu, ia juga ingin mencari potongan dari kehidupannya yang telah lama menghilang. Hanya saja, ia datang ke Belanda bukan untuk jatuh cinta. Berkali-kali ia tanamkan kata-kata itu di kepala. Sampai akhirnya, ia bertemu dengan Rein, pemuda Belanda bermata pinus yang mahir menggambar.

Lama kelamaan, Kara menjadi sering menghabiskan waktu bersama Rein dan melupakan tujuan utamanya datang ke Belanda.

Feba Sukmana memberikan para pembaca dengan banyak informasi mengenai Belanda. Kota-kotanya, kebudayaannya, dan lain sebagainya. Dan juga, dalam novel ini mayoritas digambarkan saat suasana sedang hujan. Which is, my favorite weather.


SECRET SANTA 2013

Well, maaf yang sebesar-besarnya ditujukan untuk Santa-ku karena aku baru sempat membuat postingan hari ini :D 
Santa-ku ini baik sekali memberikanku 2 buku yang tidak ada di wishlist-ku. Hehehe... Tapi nggak apa-apa. Dikasih buku apa aja, aku udah seneng kok.
Nah, si Santa ini ngirim bukunya lama banget! Pokoknya aku sampe sempet mikir kalau Santa mau ngasih The Cuckoo's Calling. Hahaha... sumpah ini kepedean!


Yang di atas itu adalah riddle dari sang Santa. Awalnya, aku bener-bener gelap dan nggak tau apa-apa. Akhirnya, setelah posting bareng buku dan riddle dari si Santa, aku dapet pencerahan nih. Kota harum? Banyuwangi? Banyu itu yang kutahu, artinya air yang sama dengan Tirta :p Dan paling bawah kertasnya itu ada RP I. Itu tuh, inisial judul blog Kak Tirta di I Prefer Reading yang dibalik! Gimana? Aku bener, kan? Tunjukkan dirimu, Kak Tirta! :D

Rabu, 11 Desember 2013

Review: Victory

Judul: Victory
Pengarang: Luna Torashyngu
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Januari 2006
Halaman: 290

Sinopsis:
Benarkah tinggal serumah dengan saudara tiri sangat nggak menyenangkan? Kalo pertanyaan itu diajukan pada Raka, dia pasti setuju. Paling nggak itulah yang ia alami ketika harus tinggal dengan Oti, adik tirinya yang tomboi abis. Tingkah laku Oti sering bikin Raka keki.

Apa bener Oti emang bandel dan susah diatur? Ia memang cablak, tukang perintah, dan sok jagoan. Pokoknya nggak cewek banget deh. Tapi Oti berani membela teman sesama kelas 1 SMA yang digencet kakak kelasnya. Ia juga rela berantem melawan preman yang mengancam teman-temannya.

Perlahan perasaan Raka kok mulai beda ya? Orang bilang benci itu awal cinta. Tapi apa hal itu berlaku untuk Raka? Oti kan adiknya, walau cuma adik tiri.

Review:
Hidup Raka berubah setelah kedatangan Oti di rumahnya. Rumah yang tadinya selalu sepi, aman, dan tenteram menjadi ribut, berantakan, dan berisik semenjak ada Oti. Awalnya Raka nggak suka banget sama Oti. Karena bagaimana pun kan, mama Oti yang mengambil papa Raka dari mama Raka, menurutnya. Pokoknya tiada hari tanpa bertengkar deh, mereka berdua. Untungnya, Ai, adik kandung Raka, nggak sebel juga sama Oti. Ai malah seneng dengan kedatangan Oti karena akhirnya ia bisa punya kakak perempuan.

Nah, selain di rumah, kelakuan Oti di sekolah pun nggak beda jauh di sekolah. Di sekolah ia berani ngelawan kakak kelasnya yang suka semena-mena, yaitu geng FIESTA. Ternyata, hal itu yang membuat Bayu, kakak kelas Oti, tertarik pada Oti. Oti tentu saja senang ditaksir Bayu karena Bayu itu ganteng dan terkenal di sekolahnya.

Namun, suatu hari Revi, salah satu anggota FIESTA, menantang Oti untuk ikut Pemilihan Putri SMA. Ajang kecantikan semacam Puteri Indonesia gitu, lah. Oti yang saat itu sedang emosi, tentu saja langsung menerima tantangan tersebut. Setelah dipikir-pikir, apa mungkin Oti bisa menang? Revi kan sudah malang-melintang di dunia model. Sedangkan Oti? Gaya jalan dan bicaranya saja seperti itu. 

Selama Oti di karantina, Raka merasa rindu dengan keributan yang ditimbulkan adik tirinya itu. Apakah rasa rindu itu hanya sebatas rindu seorang kakak kepada seorang adik atau rasa rindu yang lain? Raka bingung. Karena menurutnya, Oti tidak cantik seperti Ajeng, adik kelas Raka yang sedang ditaksirnya. Terus, apa yang membuat Raka tertarik pada Oti? Dan lagipula, Oti itu adik tirinya. Walau nggak ada hubungan darah sama sekali. Tapi kan tetap saja, tidak enak dilihat kalau saudara tiri naksir saudara tirinya yang lain.

Akhirnya baca teenlit ini juga. Sebenernya aku nge-fans sama Luna Torashyngu sejak baca teenlit series-nya yang D'Angel. Novelnya beda dari teenlit kebanyakan, lho! Tapi, selama baca Victory ini aku merasa Victory ada beberapa kesamaan dengan Beauty and the Best (novel Luna yang lain). Yaitu sama-sama berkompetisi untuk memenangkan sesuatu dan ada jurusan Geologi Unpad-nya. Ya, cuma itu sih. Hehehe...

Tapi overall, aku suka ide ceritanya. Pikiranku bisa diubah-ubah sama Luna. Pertama aku mikir "Loh, ini kan nggak bisa gini." Eh, ternyata di halaman-halaman berikutnya, kejanggalan-kejanggalan itu dijelaskan dan ya, bisa diterima oleh pikiranku, lah.

Psst...ada banyak kejutan yang diberikan novel ini. Jalan ceritanya tuh, yang bikin.......aah, baca saja deh! :p

Jumat, 06 Desember 2013

Review: Pembunuhan Terpendam

Judul: Pembunuhan Terpendam
Pengarang: Agatha Christie
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: April 2012 (cetakan 7)
Halaman: 318

Sinopsis:
Sebuah rumah yang dijual murah telah menarik Gwenda untuk membelinya. Perasaan bawah sadarnya ternyata menuntunnya untuk menguak tabir yang telah lama dikubur di dalamnya.

Dibantu oleh Miss Marple, perempuan tua yang tampaknya tidak meyakinkan, sedikit demi sedikit ingatan Gwenda terbuka. Renovasi rumah, yang mengembalikan arsitektur rumah seperti aslinya, semakin membingungkannya. Kejadian-kejadian yang muncul dari bawah sadarnya semakin meyakinkan ada sesuatu yang tidak wajar pernah terjadi di rumah yang baru dibelinya itu.

Review:
Novel terakhir yang dikarang Agatha Christie sebelum ia meninggal dunia dengan misterius ini menceritakan tentang Gwenda, wanita berusia 21 tahun yang baru menikah dengan Giles. Mereka hendak membeli rumah, namun Giles melimpahkan tugas itu pada Gwenda. Jadilah Gwenda mencari rumah sendiri di dekat pantai karena ia tidak terlalu suka udara dingin.

Setelah beberapa lama mencari, akhirnya Gwenda menemukan sebuah rumah yang menurutnya cocok. Singkat kata, setelah membeli rumah tersebut, Gwenda hendak merenovasi rumah itu. Namun, apa yang diinginkan Gwenda ternyata adalah memang dekorasi rumah itu pada jaman dahulu. Gwenda mulai bingung. Apakah ia memiliki indra keenam? Ditambah lagi dengan khayalan buruknya saat menonton sebuah drama. Gwenda menghayal bahwa ada seorang wanita bernama Helen yang mati di rumah yang baru dibelinya itu. Masalahnya adalah, siapa Helen? Gwenda merasa tidak pernah kenal dengan wanita yang bernama Helen seumur hidupnya.

"Sepanjang umur saya, saya tak pernah memercayai orang begitu saja."

Maka, dengan bantuan Miss Marple dan Giles, Gwenda mencoba menguak rahasia tentang rumah itu dan tentang Helen.

Selama membaca, aku ikut berpikir keras, merasa deg-degan, seperti ikut masuk ke dalam cerita dan juga mengira-ngira siapa orang yang telah membunuh Helen. Dan aku berhasil menebak pelakunya! Ha! Benar, kan? Ya, ending-nya memang nggak unpredictable menurutku, tapi tidak mengurangi rasa kagumku terhadap Agatha Christie, lho! Siapa yang nggak kenal sama dia? Lagipula ini adalah kali pertama aku membaca novelnya. Intinya sih, mungkin pesan yang mau disampaikan sang penulis adalah waspadalah terhadap orang yang paling dekat denganmu! Dan jangan mudah percaya pada orang, sekalipun itu orang terdekatmu! 

Kamis, 07 November 2013

Review : Bad Romance - Aku Memilih Menjadi Jomblo (Lagi)!

Judul : Bad Romance - Aku Memilih Menjadi Jomblo (Lagi)!
Pengarang : E. Zazi
Penerbit : Stiletto Book
Terbit : Juli 2013
Halaman : 250

Sinopsis :
Adithya Putra Ramdhani adalah remaja SMA yang tomboi. Ya, dia perempuan, bahkan cukup manis sebenarnya. Dia sangat membenci namanya. Dia yakin namanya ini sangat berpengaruh pada perilaku, kehidupan, dan juga problematika cintanya.
Adithya sangat ingin memiliki pacar karena dia sudah bosan dengan kehidupannya yang selalu disamakan dengan laki-laki. Dia ingin membuktikan kepada teman-temannya, juga kakak-kakaknya, kalau dia adalah perempuan tulen yang pantas mendapatkan pasangan.
Hopla! Dia melakukan berbagai cara jitu untuk tebar pesona. Betapa bahagianya ketika usaha-usahanya mulai menampakkan hasil, dia bahkan menjadi rebutan dua orang cowok sekaligus! Namun, sayang sekali ternyata dia harus mengakhiri semuanya karena....
Karena apaaa???


Review :
Aku merasa punya banyak kesamaan dengan Adith, tokoh utama dalam novel ini. Jangan salah sangka, Adith bukan cowok! Terlahir dengan nama lengkap Adithya Putra Ramdhani membuat Adith bersikap seperti cowok--walaupun nggak tomboy-tomboy amat, dan menurutnya, ia belum pernah pacaran sampai saat ini karena nama maskulinnya itu.
Jadilah Adith meminta tolong pada Jepi, sahabat cowoknya yang paling dekat, untuk membantunya mencari pacar. Jepi memberikan cara-cara yang tepat, tapi sangat dibenci Adith. Yaitu rajin belajar agar nilai meningkat. Mau tak mau, akhirnya Adith mengikuti juga cara Jepi.
Lama-lama, karena jenuh dengan cara yang diberikan oleh Jepi yang juga tidak membuahkan hasil, Adith menjadi dekat dengan Lidia, cewek populer di sekolahnya. Lidia pun memberi tahu cara menggaet cowok yang oke banget menurut Adith. Hubungan persahabatan Adith dengan Jepi renggang karena itu. 
Memang, keinginan Adith yang dulu akhirnya tercapai. Tapi... akhirnya Adith belajar sesuatu hal yang sangat penting dan tidak akan pernah ia lupakan.

Pertama, novel ini unik karena ada 'Sekilas Majalengka' dan 'Kamus Mini'nya. Aku suka itu. Lalu, cara bercerita sang penulis pun nyantai. Remaja banget, deh, pokoknya! Kadang aku ketawa-ketawa sedikit baca adegan yang lucu di novel ini. Dan, oh iya, aku suka banget sama Jepi! Cowok pinter, soleh, dan baik--walaupun jutek. Awalnya aku kira Adith bakal jadian sama Jepi. Hehehe...


Jumat, 01 November 2013

Review : Love on the Blue Sky

Judul : Love on the Blue Sky
Pengarang : Mya Ye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Desember 2010
Halaman : 192

Sinopsis :
Di usia dua puluhan, Amanda yang cerdas dan berpendidikan teguh sudah mandiri, kariernya di sebuah bank swasta melesat pesat. Ia sangat yakin dengan cintanya terhadap Alex. Pria itu adalah segalanya baginya. Kekasihnya. Sahabatnya. Sandaran hidupnya. Orang yang selalu membuatnya tegar. Bahkan ketika mereka harus hidup berjauhan, Amanda ditugaskan sebagai kepala cabang di kota kecil yang sepi dan Alex meneruskan studinya untuk meraih gelar master di Eropa.
Demi cintanya, Amanda mengabaikan masa lalu Alex dan keluarganya yang tidak bersimpati pada Amanda. Ia setia menunggu Alex kembali ke Indonesia. Ia menjauhi Dino, pria yang dikenalnya di tempat tugas barunya itu dan sangat memperhatikannya.

Review :
Awal cerita dimulai oleh Amanda yang dipindahtugaskan ke sebuah kota kecil--yang sama sekali tidak disebutkan dalam novel ini. Hidup Amanda dapat tergolong mendekati sempurna, karena di usianya yang masih muda, ia sukses dalam karier dan mempunyai kekasih yang sangat perhatian padanya--walaupun adik kekasihnya itu tidak pernah senang dengan kehadiran Amanda.
Namun, karena kesuksesan itulah yang membuat Amanda sering dipindahtugaskan untuk memperoleh nasabah di kota kecil. Amanda pun menjalani LDR bersama Alex, kekasihnya. 
Tanpa diduga, seorang lelaki bernama Dino yang juga bertugas di kota yang sama dengan Amanda menaruh hati padanya. Amanda yang menjunjung tinggi kesetiaan, mengabaikan Dino dan bersikap jutek padanya. Tentu saja Dino tidak menyerah. Ia terus mendekati Amanda sampai 'cerita' itu terungkap.
Cerita apa yang kumaksud? Baca kelanjutannya di novel ini. Tapi, jangan ekspektasi terlalu tinggi dulu! Saat aku membaca novel ini pun, pikiranku sudah melayang kemana-mana. Maksudnya, aku sudah membayangkan ending 'seliar' mungkin. Ternyata, endingnya hanya seperti itu. Oke, aku harus menghargai sang penulis karena ide cerita yang oke banget dan alur cerita yang enak dibaca. Aku juga suka tokoh Amanda dan sebenarnya aku agak sebal dengan Dino :p.
Yang aku sayangkan dari novel ini adalah, kenapa nama kota kecilnya tidak disebutkan? Aku kan ingin tahu, kota mana yang ada pantai seindah itu (oke, itu bukan pantai melainkan Samudra Hindia). Nah, kota mana itu?
Nah, jika kalian butuh bacaan galau dan dapat membuat hati nyesek, kusarankan untuk membaca novel ini.

Sabtu, 12 Oktober 2013

(Review) Alex's Wish


Judul : Alex's Wish
Pengarang : Elcy Anastasia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Februari 2009
Halaman : 199

Sinopsis :
Subjek : Federic Sawa alias Eric. Terlahir sebagai pangeran kegelapan, pewaris takhta Kerajaan Setan Malvera. Tertangkap basah melakukan dosa terbesar kaum setan : berbuat baik. Dihukum turun ke bumi. Tugasnya mendapatkan nyawa cewek remaja, tapi harus dengan kesukarelaan cewek itu.
Target : Alexandra Alfarez, lebih sering disapa Alex, 15 tahun. Hobi naik motor sport dan ikut balapan liar. Jengkel dengan hidupnya yang menyebalkan. Nggak punya Papa dan kerjanya ribut terus sama Mama. Di sekolah dia nggak dianggap penting oleh siapa pun, termasuk sama Kian, cowon gebetannya.
Situasi : Alex berhasil dibujuk Eric nandatanganin kontrak kematiannya dengan imbalan tiga permintaan. Tapi ada satu kesalahan kecil yang luput dari perhatian Eric. Satu kesalahan yang mengancam kesuksesan misinya. Kesalahan yang bisa membatalkan kontrak kematian dan membuat Alex mendapatkan kembali hidupnya....

Review :
Eric adalah anak hasil dari pernikahan Mike, putra mahkota kerajaan setan, dengan Alisa, malaikat berhati lembut. Oleh karena itu, walaupun Eric dibesarkan di lingkungan kerajaan setan, ia mempunyai hati yang baik. Pada suatu hari, Eric tertangkap basah telah menolong anak perempuan yang hampir terlindas truk. Oleh karena itu, Eric diuji. Apakah ia benar-benar dari bangsa setan atau bukan. Ia disuruh turun ke bumi untuk menyuruh seorang gadis bernama Alex, menyerahkan nyawanya dengan imbalan tiga permintaan. Awalnya, Alex merasa bahwa ujian tersebut terlampau mudah. Maka, dengan ditemani Slash, temannya dari kerajaan setan, Eric turun ke bumi. Eric menyamar menjadi anak seumuran Alex di sekolahnya.
Setelah Eric memberi tahu Alex siapa dia yang sebenarnya dan apa maunya, Alex setuju dengan perjanjian itu. Toh, menurutnya, untuk apa lagi dia hidup? Akhirnya, Eric pun mengabulkan satu per satu dari tiga permintaan Alex sebagai syaratnya. Namun, sesuatu di luar kendali Eric terjadi...
Menurutku, teenlit ini seru! Karena waktu aku baca teenlit ini (beberapa tahun yang lalu :p), aku nggak bisa tebak bagaimana endingnya. Ya, untuk remaja 1 SMP-2 SMA bacaan ini memang cocok. Bacaan yang ringan, full of fiction, dan bikin senyum-senyum sendiri di beberapa bagian.

Minggu, 26 Mei 2013

(Review) Raksasa Dari Jogja


 Judul : Raksasa Dari Jogja
Pengarang : Dwitasari
Penerbit : PlotPoint
Terbit : November 2012 
Halaman : 270

Novel ini bercerita tentang Bianca, remaja dari keluarga broken home. Ayahnya selalu menyakiti ibunya setiap hari. Karena tidak tahan dengan kelakuan ayahnya, Bianca pun memutuskan untuk mendaftar kuliah di Jogja. Bianca tidak mengerti cinta karena ia tidak pernah melihat adanya cinta di keluarganya. Selain itu, sahabatnya pun menyakiti hatinya karena berpacaran dengan cinta pertamanya. Tekad Bianca untuk melanjutkan kuliah ke Jogja pun semakin bulat.
Di Jogja, Bianca tinggal bersama budenya dan sepupunya, Kevin. Kevin sangat menyayangi dan melindungi Bianca. Suatu hari, saat Bianca tengah berada di halte TransJogja, Bianca bertabrakan dengan seorang lelaki yang sangat tinggi. Bianca merasakan desiran aneh di hatinya. Takdir memang telah mempertemukan mereka. Bianca bertemu lagi dengan lelaki tinggi bernama Gabriel itu di pasar Beringharjo. Dan ternyata, Gabriel adalah senior Bianca di kampus. Mereka pun semakin dekat. Gabriel selalu perhatian pada Bianca.
Apakah Gabriel juga menyukai Bianca? Bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Apakah hubungan mereka akan berjalan mulus atau penuh lika-liku? Apakah hubungan mereka akan berakhir dengan air mata atau bahagia? Temukan jawabannya dalam novel ini.

Saya adalah salah satu followers akun twitter sang penulis dan sangat menyukai tulisan-tulisannya di twitter maupun di blog. Mungkin, penilaian saya atas novel ini memang sedikit subyektif. Entah mengapa, saya tetap suka novel ini walaupun banyak yang tidak puas akan novel ini. Satu yang saya tidak suka terhadap novel ini adalah, ada satu kalimat yang hilang. Untungnya, saya bisa menerka-nerka apa kalimat tersebut.