Pages

Kamis, 11 Juni 2015

Review: Pada Suatu Hari Nanti & Malam Wabah


Judul: Pada Suatu Hari Nanti & Malam Wabah
Penulis: Sapardi Djoko Damono
Penerbit: Bentang Pustaka
Terbit: Juni 2013
Halaman: 200
ISBN: 978-602-7888-40-1

Hal pertama yang harus diperhatikan dari buku kumpulan cerita ini, selain nama penulisnya, adalah cover depan dan belakangnya yang mana sisi belakang yaitu 'Malam Wabah', sengaja dibalik. Hal inilah yang membuat buku ini sangat eye-catching dan mudah membuat orang yang awam akan buku sastra menjadi tertarik untuk memiliki buku ini.

'Pada Suatu Hari Nanti' memuat cerita-cerita yang asal-usulnya dongeng, kemudian diubah endingnya sesuka Sapardi. Diawali dengan cerita pendek berjudul 'Dongeng Rama-Sita' yang bercerita tentang cinta segitiga antara Rama, Sita, dan Rahwana. Lalu, salah satu dongeng yang terkenal sepanjang masa seperti Malin Kundang pun, endingnya diubah dalam cerita pendek berjudul 'Sebenar-Benar Dongeng tentang Malin Kundang yang Berjuang Melawan Takdir Agar Luput dari Kutukan Sang Ibu'.

Saya merasa seperti sedang menonton sebuah pentas di atas panggung saat membaca 'Pada Suatu Hari Nanti' ini.

Sedangkan 'Malam Wabah' berisi beberapa cerita pendek Sapardi yang mengangkat tema kehidupan dengan tokoh utama manusia maupun benda-benda di sekitar kita. Keunikkan ini dapat ditemui dalam cerita pendek berjudul 'Rumah-Rumah' dan 'Sepasang Sepatu Tua'. Selain itu, cerita pendek berjudul 'Ketika Gerimis Jatuh' dan 'Bingkisan Lebaran' entah mengapa dapat membuat saya sedih.

Jujur, banyak cerita pendek yang tidak saya pahami maksudnya dalam buku 'Pada Suatu Hari Nanti & Malam Wabah' ini. Ya, memang itulah sastra. Penulis bebas menuliskan apa saja tanpa harus menjelaskannya secara harfiah. Walaupun begitu, saya cukup menikmati buku kumpulan cerita ini dan saya rasa buku ini wajib dibaca oleh para pencinta sastra.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar