Pages

Selasa, 31 Desember 2013

Book Kaleidoscope #5: Top Five Most Favorite Books


Halo, semua! Akhirnya sampai juga di hari terakhir Book Kaleidoscope 2013. Setelah 4 hari kemarin dengan tema yang berbeda yaitu Top Five Book Boy Friends (Day 1)Top Five Most Memorable Quotes (Day 2)Top Five Best Book Covers (Day 3), dan Top Five Most Impressing Characters (Day 4), hari ini temanya adalah Top Five Most Favorite Books. Sebenernya, buku yang aku suka di tahun 2013 ini banyak banget! Tapi karena harus cuma 5, ya sudah. Inilah daftarnya:

5. Notasi by Morra Quatro
Dimulai dari nomor 5, ada Notasi. Aku nge-fans banget sama Morra Quatro! Karena, dia tuh selalu menyelipkan 'pelajaran' di dalam novel-novelnya. Dalam Forgiven, ia menyelipkan Fisika. Dalam Notasi, ia menyelipkan Sejarah. Notasi adalah novel yang menceritakan masa-masa 1998 tanpa harus membuat para pembaca merasa bosan. Dan juga, aku suka cara Morra Quatro menulis. Rangkaian katanya, tuh.......dalem.

4. Restart by Nina Ardianti
Mau baca novel ini cuma karena rating di Goodreads yang gila-gilaan, awalnya. Nah, setelah selesai membaca novel ini aku speechless. Oke, memang tema yang dihadirkan dalam novel ini terlalu biasa. Tapi Nina Ardianti dapat menuliskannya dengan ciamik. 

3. Tokyo by Sefryana Khairil
Ini adalah pertama kali aku baca novel karya Sefryana Khairil. Walaupun endingnya nggak begitu jelas arahnya. Entah bahagia atau entah apa. Tapi menurutku jalan ceritanya oke, pendeskripsian tempat dan tokoh-tokohnya juga oke. Serasa keliling Tokyo bareng para tokohnya.

2. U-Turn by Nadya Prayudhi
Novel ini konfliknya oke banget! Rada nggak ketebak. Haha... Ya, pokoknya aku suka semua unsur dalam novel ini. Covernya, pembatas bukunya, jalan ceritanya, ide ceritanya, tokoh-tokohnya, dan juga kerja keras sang penulis yang membutuhkan waktu 9 tahun untuk menyelesaikan novel ini. 

1. Satin Merah by Brahmanto Anindito & Rie Yanti
Novel yang menggunakan remaja sebagai tokoh utama tapi konfliknya nggak 'remaja' banget! Bagi yang suka sastra atau mau terjun ke dunia sastra, mungkin bakal suka dengan novel ini. Udah nggak bisa ngomong apa-apa lagi :D

Ya, akhirnya selesai juga! Selamat tahun baru semuanya! 

Senin, 30 Desember 2013

Book Kaleidoscope #4: Top Five Most Impressing Characters


Selamat pagi! Akhirnya sampai juga di Book Kaleidoscope 2013 hari keempat. Berarti tinggal besok, deh! Nah, karena di hari keempat ini temanya Top Five Your Own Criteria, aku buat untuk hari ini temanya adalah Top Five Most Impressing Characters. Oke deh, langsung aja. Ini dia para karakter yang paling bisa banget buat aku terkesan.

1. Nadya from Satin Merah
Nindhita Irani Nadyasari atau yang biasa dipanggil Nadya ini digambarkan sebagai Julie Estelle versi masih SMA. Sayang, walaupun cantik begitu, tapi dia sangat ambisius sampai tega melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang dia mau.
Mungkin, Nadya itu kurang lebih seperti ini.
Julie Estelle waktu masih muda :p
2. Ian from Restart
Oke, semua orang yang pernah baca Restart pasti terkesan dengan Fedrian Arsjad ini. Apa cuma aku? Tapi kenapa aku nggak memasukkan Ian ke Top Five Book Boy Friends kemarin? Karena satu hal. Dia ngerokok, sih. Hahaha...sepele banget, ya? Btw, sampe sekarang aku masih nggak bisa ngebayangin kira-kira Ian tuh, mukanya kayak gimana. Yang pasti cakep. :D

3. Fay from Eiffel, Tolong!
Masih bingung aja sama tokoh Fay Regina Wiranata ini. Ada ya, remaja yang nggak histeris saat diculik dan menurut apa saja semua perkataan penculiknya? Apa karena penculiknya ganteng? Hahaha...aku nggak tahu. Yang jelas aku terkesan banget sama keberanian Fay di novel ini.

4. Troy from Dengerin Dong, Troy!
Nah, ada lagi satu cowok yang mengesankan banget. Si Troy ini lah, orangnya! (Btw, lupa nama panjangnya :p) Dan kenapa juga aku nggak memasukkan Troy ke Top Five Book Boy Friends kemarin? Ah, jangan dibilang disini deh, nanti spoiler. Hahaha...

5. Karin from U-Turn
Everybody make mistakes. And so does Karin. And so do I. Pertamanya agak kurang respek sama si Karindra, tapi ternyata setelah baca novelnya sampai habis, Karin nggak sejahat itu, kok.

Nah, akhirnya selesai juga buat postingan ini. Percaya nggak, aku buat postingan ini selama satu jam! Huahaha..lebay. Tapi emang bener. Sekarang tinggal blogwalking deh, karena aku kepo dengan Top Five Your Own Criteria kalian.

Sabtu, 28 Desember 2013

Book Kaleidoscope #3: Top Five Best Book Covers


Selamat pagi, semua! Akhirnya sampai pada hari ketiga Book Kaleidoscope 2013. Nah, karena hari ini temanya adalah Top Five Best Book Covers, yuk langsung aja lihat cover-cover buku yang bagus menurutku yang bukunya telah aku baca selama tahun 2013 ini.

1. Secret Admirer by Karizza Rakmavika
Gara-gara cover yang manis inilah aku langsung membaca novel ini ke kasir tanpa pikir panjang dan berakhir dengan penyesalan yang luar biasa. (Huahaha lebay!) Eh, tapi serius. Gimana sih, bayangan kalian kalau melihat cover yang manis ini? Aku sih, maunya bakal disuguhi dengan bahasa-bahasa puitis khas GagasMedia. Tapi ternyata novel ini teenlit banget! Emang sih, aku juga membaca teenlit. Cuma, novel ini not my cup of tea aja. Haha...jadi curhat panjang lebar gini.

2. Warna Rindu by Adeliany Azfar
Kalo cover ini sih, lembut banget. Adem melihatnya. Menurutku, sih :D Btw, cocok juga sama ceritanya. Sayang, aku nggak punya novel ini. Waktu itu minjem, sih.

3. Blue Romance by Sheva
Ah, nggak tahu lagi deh mesti mendeskripsikan cover ini dengan kata-kata apa. Aku suka pokoknya.

4. Notasi by Morra Quatro
Btw, Morra Quatro itu salah satu penulis favoritku. Nah, waktu novel ini mau terbit, dia sempet share beberapa kandidat yang akan jadi cover novel ini. Sebenernya waktu aku vote bukan cover yang ini. Tapi akhirnya jatuh cinta juga dengan ke-vintage-an cover ini.

5. Stasiun by Cynthia Febrina
Seperti yang sudah kusinggung pada review novel ini, covernya tuh, yang bisa dibuka gitu. Covernya lucu. Khas PlotPoint banget. PlotPoint tuh, design covernya selalu keren-keren.

Ya, itulah tadi daftar Top Five Best Book Covers menurutku.

Jumat, 27 Desember 2013

Book Kaleidoscope 2013 #2: Top Five Most Memorable Quotes


Halo! Ketemu lagi sama aku di Book Kaleidoscope 2013 hari kedua. Hari ini temanya adalah Top Five Most Memorable Quotes. Ternyata, walaupun bacaanku cuma novel-novel Indonesia, para penulisnya juga jago kok, dalam menulis qoutes yang memorable di hati aku. Ini dia quotesnya: 

1. Let Go by Windhy Puspitadewi
“Kalau ada kupu-kupu yang terperangkap di sarang laba-laba, orang cenderung akan menolong kupu-kupu itu walaupun mungkin si laba-laba belum makan selama berhari-hari..Tapi gimana kalau yang terperangkap adalah ulat yang belum jadi kupu-kupu? Orang tetap nolong nggak? Padahal, keduanya sama. Di dunia ini, memang harus cantik supaya ditolong.” 

2. Refrain by Winna Efendi
“Tidak ada persahabatan yg sempurna di dunia ini. yang ada hanya orang-orang yang berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankannya.” 

3. Notasi by Morra Quatro
“Saat-saat istimewa dalam hidup kita selalu datang tanpa peringatan.”

4. Montase by Windry Ramadhina
“Perempuan memang tidak bisa diajak berpikir jernih jika menyangkut perihal lelaki. Dalam situasi seperti ini, kepala mereka dipenuhi kabur merah muda bernama dopamine yang meracuni sel-sel kelabu mereka dengan berbagai ide romantis yang absurd.” 

5. London by Windry Ramadhina
“I fell in love with you. I don't know how, I don't know why. I just did.”

Itulah daftar Top Five Most Memorable Quotes versi aku. Mana punyamu? ^^

Kamis, 26 Desember 2013

Book Kaleidoscope 2013 #1: Top Five Book Boy Friends


Halo, semuaa! Ini adalah pertama kalinya aku ikutan Book Kaleidoscope 2013 yang diadakan Mbak Fanda. Nah, di Book Kaleidoscope hari pertama temanya yaitu Top Five Book Boy Friends! Karena buku-buku bacaanku kebanyakan teenlit atau young-adult Indonesia, jadi inilah Top Five Book Boy Friends menurut aku:

1. William Hakim (Forgiven by Morra Quatro)
Foto ini diambil dari fanspage William Hakim di facebook. Ya, sampai ada fanspage-nya segala, lho! Mungkin dibuat oleh sang penulis atau fans berat William Hakim. Menurutku, William Hakim itu punya daya tarik tersendiri. Ia pintar fisika dan membenci geografi. Gayanya yang cuek juga bikin cewek-cewek penasaran.

2. Tony Senjakala (Johan Series by Lexie Xu)
Yap, Rizky Nazar menurutku cocok jadi Tony. Gayanya yang selengean dan anak SMA banget. Tony itu unik, dia terkesan berandalan tapi ternyata setia pada satu cewek, yaitu Jenny Angkasa.

Pas tahu bahwa pemeran John di film yang diangkat dari novel ini adalah Channing Tatum, aku langsung semangat pengen nonton film-nya. Gimana nggak? Channing Tatum itu pantes banget jadi John! Pokoknya, John itu sebaik-baiknya cowok, deh. Dia rela orang yang dia sayangi bahagia dengan cowok lain.

Kyaaaa....Herjunot Ali yang jadi Zafran ternyata di film 5 cm! Ah, Zafran itu puitis, romantis, kok bisa sih, Arinda nolak dia?

Btw, aku lupa nama lengkapnya Alif siapa. Di film Negeri 5 Menara, yang memerankan Alif itu namanya Gaza. Boleh lah, di foto di atas ini Alif kelihatan culun, tapi ternyata aslinya Gaza ganteng :p
Kenapa aku bisa suka sama Alif? Dia itu penyayang keluarga banget, deh! Dia rela sekolah jauh dari tanah kelahirannya demi membahagiakan ibunya. Dan dia juga orangnya mau bekerja keras.

Itulah daftar Top Five Book Boy Friends menurutku. Menurutmu? ^^

Rabu, 25 Desember 2013

Wishful Wednesday #9


Halo, semuanya! Happy Wednesday! Happy holiday! Ya, sebenernya Wishful Wednesday kali ini adalah yang tergalau yang pernah aku posting. Aku bimbang antara mau baca karya-karyanya Windry Ramadhina dulu (re: Memori dan Metropolis) atau karya-karyanya AliaZalea (re: Celebrity Wedding, Blind Date, dan Crash Into You). Nah, setelah menimbang-nimbang, akhirnya aku mencampurkan antara Celebrity Wedding dan Metropolis!

Bisa dibeli di BukaBuku.com 
Bisa dibeli di BukaBuku.com juga.
Dan ada yang spesial dari Wishful Wednesday kali ini karena kak Astrid mengadakan giveaway! Yeyy! Semoga aku menang yaa... aamiin...

Yang mau ikutan share wishlist, yuk ah!
  • Silakan follow blog Books To Share - atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  • Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  • Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawa post Wishful Wednesday Books To Share). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  • Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Jumat, 20 Desember 2013

(PostBar) Secret Santa 2013: Buku + Riddle

Halo, semuaaaa! Ya, pagi ini adalah jadwal posting bareng anak-anak BBI mengenai Secret Santa 2013! Sebenernya kemarin aku sempet nunggu lama. Abis, hadiahnya nggak dateng-dateng. Hehe... Akhirnya, pada hari Sabtu minggu lalu datang juga paket dari Santa-ku. Senangnyaaaa.....
Isinya tuh, 2 novel! Tokyo-nya Sefryana Khairil sama Holland-nya Feba Sukmana. Tau aja ih, Santa-ku kalau aku lagi pengen STPC-nya GagasMedia dan Bukune.

Ini novelnya.

Ini riddle-nya.

Btw, aku masih bingung nebak Santa-ku dari riddle-nya. Hehehe... Ada yang bisa bantu? ;p

Kamis, 19 Desember 2013

Review: Then I Hate You So

Judul: Then I Hate You So
Pengarang: Andry Setiawan
Penerbit: Penerbit Haru
Terbit: Maret 2012
Halaman: 319

Sinopsis:
Suatu malam aku menyadari bahwa aku tidak bisa hidup tanpamu. Saat aku menyadari hal itu, kau tiba-tiba menghilang.

Semuanya berawal dari bencana tsunami yang mengguncang Jepang.

Itoyama Luca mengira dia sudah memiliki segalanya. Kepintaran, karir yang sukses, bahkan tampang yang keren. Tapi semuanya seolah tidak berarti setelah bencana itu. Kekacauan di Jepang membuat sebuah perasaan yang sempat menghilang muncul kembali. Dan takdir pun menuntunnya menyelesaikan perasaan anehnya itu.

Han Naran, model cantik yang wajahnya menghiasi papan iklan Korea itu berhasil menyembunyikan isi hatinya selama tujuh tahun. Bencana alam Jepang membuat perasaan itu bangkit kembali dan malah semakin menggebu.

Review:
Jujur, aku bukan penikmat novel dengan tokoh yang memiliki nama-nama Jepang atau Korea. Susah dihapal. Hehe... Begitu juga dengan Season Series-nya Ilana Tan. Mungkin ini masalah selera saja. Toh, akhirnya aku juga suka dengan novel-novel Ilana Tan. 

Nah, awal-awal membaca novel ini, tentu saja aku membacanya dengan malas-malasan. Tapi kok, baru baca bab pertama saja aku sudah merasa penasaran, ya? Ya sudah, aku lanjut membaca novelnya. Dan mulai mencoba menghapal nama-nama yang menurutku susah dihapal itu.

Dan akhirnya! Yap, setelah selesai membaca novel ini, komentarku adalah such a touching story with a sweet ending. Untungnya novel ini akhirnya bahagia. Seperti novel I For You-nya Orizuka, walaupun sepanjang jalan ceritanya ada sedih dan emosinya, namun akhirnya tetap bahagia. Hore! :D

Aku nggak akan ngasih tahu jalan ceritanya gimana, lebih baik baca novelnya aja. Lagipula, sinopsis di atas sudah mencerminkan isi novelnya, kok.

Btw, sejak baca novel ini, aku jadi penasaran dengan novel-novel terbitan Penerbit Haru lainnya, lho!

Rabu, 18 Desember 2013

Wishful Wednesday #8


Halo, semua! Selamat hari Rabu! Di Wishful Wednesday kali ini, aku lagi penasaran banget sama The Five People You Meet In Heaven atau kalau versi Indonesianya Meniti Bianglala karya Mitch Albom. Jadi, pertama kali lihat buku ini di Gramedia Tangcity. 
Pertama kali lihat tuh, di pikiranku "Judulnya catchy banget! Bikin penasaran." Lihat harganya, wow! Diskon 25 % atau berapaa gitu, lupa. Hehe... Tapi nggak langsung aku beli. Ya, namanya juga anak sekolah. Pemasukannya sedikit *curcol*. 
Kedua kali lihat "Aku udah liat kutipan-kutipan Mitch Albom di tumblr. Kapan ya aku punya buku ini?" *dengan tampang hopeless* *kemudian taruh buku di raknya lagi*
Ketiga kali lihat "Beli? Nggak? Beli? Nggak?" *liat dompet* uang lagi pas-pasan banget! Hahaha...
Yah, itulah curhatanku tentang buku yang mau dibeli tapi nggak jadi-jadi melulu ini. Semoga Wishful Wednesday-ku kali ini terkabul. Aamiin...


Yang mau ikutan share wishlist, yuk ah!
  • Silakan follow blog Books To Share - atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  • Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  • Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawa post Wishful Wednesday Books To Share). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  • Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Senin, 16 Desember 2013

Review: Satin Merah

Judul: Satin Merah
Pengarang: Brahmanto Anindito & Rie Yanti
Penerbit: GagasMedia
Terbit: 2010
Halaman: 313

Sinopsis:
Satu-satunya cara untuk membuat Nadya merasa dirinya berharga dan 'terlihta' adalah dengan selalu berprestasi. Tapi, seiring waktu berlalu, dia mendapati sinarnya kian memudar. Nadya tak ingin terlupakan. Dia merasa harus membuat gebrakan prestasi untuk membuat pujian dan tatapan kagum kembali tertuju padanya.

Lomba bergengsi se-Bandung Raya inilah kartu As-nya.

Awalnya, ambisi itu terasa tak berbahaya. Dia melebur di dalam diri Nadya--membuatnya kuat, memberinya semangat. Nadya tidak menyadari perasaan itu menekan dirinya begitu rupa, membuatnya menjadi seseorang yang benar-benar berbeda.

Tapi sayang, sebelum Nadya berhasil mengendalikan diri, satu orang keburu mati karenanya....

"Tema yang nyaris tak tersentuh oleh penulis zaman sekarang. Dipadukan dengan kehidupan anak muda yang sangat akrab dengan teknologi internet. Menarik banget. Unik. Orizinal."
Feby Indirani-Novelis Gerimis, Lantai 13, Cewek Metropolis, dan Simfoni Bulan.

"Drama suspens menyelimuti perjalanan roh para pelakon. Menggigit dan menggigilkan tubuh pembacanya!"
Kirana Kejora-Penulis skenario FTV, Sastrawan Independen, Novelis Elang.

Review:
Aku melihat Nadya ini sebagai seorang remaja yang sangat ambisius. Kuulangi, sangat ambisius. Wajar sih, seseorang yang sering mendapatkan prestasi memang harus fokus untuk mencapai tujuannya. Tapi tidak dengan cara yang seperti Nadya lakukan juga.

Nadya memiliki otak yang pintar. Ia selalu menduduki peringkat pertama sejak SD sampai SMA. Itu berkat Energi Putih yang dimilikinya. Jadi, Nadya dapat mengerti dengan jelas suatu pelajaran jika ia mengobrol dengan sang penulis buku. Semacam transfer ilmu, gitu.

Nah, lomba Siswa Teladan se-Bandung Raya inilah yang membuat Nadya semakin lama semakin berubah. Awalnya, ia yang sangat ambisius ingin sekali memilih topik untuk makalahnya yang unik, beda dari yang lain. Padahal teman-temannya menyarankan agar ia mengambil topik yang sedang hangat dibicarakan saja. Akhirnya terpilihlah tema Sastra Sunda sejak ia mendengar pembicaraan seorang bapak dengan seorang pemuda yang memakai bahasa Sunda.

Nadya mulai mencari-cari orang yang bisa ia jadikan sebagai narasumber dalam makalahnya. Mulai dari guru bahasa Sunda-nya yang ternyata tidak mengerti apa-apa, Yahya Soemantri; sastrawan Sunda yang terkenal arogan dan penyendiri, Didi Sumpena Pamungkas; sastrawan Sunda yang juga ahli kriminologi, Nining Tresna Munandar; sastrawan Sunda yang baik hati, ramah, dan penuh cinta, hingga Lina Inawati; sastrawan Sunda yang juga dosen Sastra Sunda di Unpad.

Awalnya, Nadya "tidak sengaja" membunuh Yahya Soemantri. Tapi entah kenapa, ia jadi seperti ketagihan karena setiap setelah membunuh orang, pasti ia bisa menelurkan sebuah karya masterpiece yang mirip dengan karya orang yang dibunuhnya tersebut.

Di novel ini, kita tidak dituntut untuk memecahkan siapa sebenarnya sang pelaku pembunuhan karena pelakunya itu sudah pasti. One and only. Tebak saja sendiri.

Yang aku suka dari novel ini adalah, pembaca seakan-akan dibawa masuk ke dalam ceritanya. Walaupun aku tidak tahu dimana letak daerah Sentrasari, Bandung. Untuk itu, aku nggak segan-segan untuk memberi bintang 5 pada novel ini. Pokoknya novel ini harus difilmkan! Aku nggak mau tahu! Pasti bakal keren banget jadinya.

Sabtu, 14 Desember 2013

Review: Halo, Aku Dalam Novel

Judul: Halo, Aku Dalam Novel
Pengarang: Nuril Basri
Penerbit: GagasMedia
Terbit: 2009
Halaman: 301

Sinopsis:
Saya hanya ingin menjadi seorang penulis.Tidak lebih dari itu. Saya tidak peduli orang mau bilang apa. Tidak peduli kepada orang lain adalah peraturan pertama dalam hidup saya, termasuk apa yang mereka katakan.

Tokoh utama dalam tulisan saya, yang jelas, dia tidak boleh cantik. Cih! Saya benci orang-orang cantik karena mereka biasanya tolol. Saya akan membuatnya sangat jelek. Jelek sekali. Tidak punya teman, sendirian. Mungkin, gagu.

-----

Pram, seorang mahasiswa Indonesia yang tinggal di sebuah asrama di Oregon. Dia senang dengan kesendiriannya meski mahasiswa-mahasiswa lain menganggapnya aneh. Pram senang sekali menulis, menciptakan tokoh-tokoh dalam tulisannya. Hingga suatu hari, tokoh-tokoh itu mulai menguasainya, masuk dalam kehidupan Pram. Hal-hal aneh terjadi dan tak satu pun orang percaya padanya.

Batas antara khayalan dan kenyataan perlahan-lahan menghilang. Apakah kau termasuk yang tidak percaya bahwa fiksi bisa menciptakan realitasnya sendiri?

Review:
Siapa yang tidak penasaran setelah membaca sinopsis tersebut di bagian belakang novel tersebut? (Apa cuma aku?) Ya, novel ini sempat aku idam-idamkan sejak dulu karena sinopsisnya itu. Sudah satu tahun, mungkin. (Serius!) Dan untungnya, aku tidak membeli novel ini! Hahaha *ketawa puas* Ya, aku dapat novel ini saat bookswap di IRF (Oke, aku kemarin emang ke IRF tapi nggak ke stand BBI. Maaf, maaf bangeet... Soalnya aku buru-buru. Jadi cuma bisa ikut bookswap sama bookwar yang pertama itu.)

Kembali lagi ke novel yang menceritakan tentang Pram ini. Mahasiswa Indonesia ini kuliah di Oregon hanya karena orangtuanya saja. Dia bahkan tidak suka kuliah, tidak suka belajar. Sering bergonta-ganti jurusan. Dan dia selalu memandang sinis orang lain. Aku nggak habis pikir apakah orang seperti ini benar-benar ada? Aku memang kadang juga suka memandang orang lain dengan sinis, tapi setidaknya aku juga tetap melihat sisi baik dari orang tersebut, lah.

Nah, yang aku bingung, kenapa si Pram ini, dengan sifat yang sinis, jutek, dan menyebalkan itu, punya pacar? Ada ya, orang yang tahan dengan sifatnya? Lalu, saat e-mail pacarnya dibalas dengan kata-kata yang tidak enak dilihat. Ih, kalau ada cowok seperti itu mah, langsung aku abaikan saja.

Lalu, Pram mulai menulis novel dengan tokoh utama yang bernama Halo. Halo ini seburuk-buruknya manusia, deh. (Maaf.) Tapi memang benar. Tubuhnya kurus; sampai tulang belulangnya menonjol, rambutnya bisa mengeluarkan kecoak (ih!), bibirnya sumbing, tidak punya teman, keluarganya tidak peduli padanya. Pram jahat sekali ya, menciptakan tokoh seperti itu?

Singkat cerita, ya, tokoh-tokoh dalam novelnya mulai masuk ke dalam dunianya. Lebih tepatnya, Pram sendiri yang senang berkhayal. Ya, itu semua hanya khayalannya. (Ya iyalaaah...)

Pokoknya, setelah selesai membaca novel ini, aku mengucapkan alhamdulillah... Ide ceritanya sih, menarik. Sinopsisnya memang tidak menipu. Tapi, menurutku, lebih baik novel ini diperpanjang, deh. Karena pembaca tidak diberi tahu mengapa Pram bisa bersikap sinis seperti itu. Mengapa Pram tidak pernah mau memberi kabar ke ibunya? Mengapa Pram begitu jahat pada Tya, pacarnya? Dan masih banyak lagi. Mungkin Nuril Basri sama seperti Pram, yang bingung menentukan bagaimana ending novelnya. IMO :)

Kamis, 12 Desember 2013

Bookish Top Ten #2 : Best Tearjerker Books


Sedih, karena ini Bookish Top Ten terakhir di tahun ini dan aku baru ikut dua kali! :( Ka Yuska juga sibuk tahun depan, jadi nggak ada Bookish Top Ten lagi. Hmmh...

Baiklah, untuk Bookish Top Ten kali ini temanya yaitu Best Tearjerker Books. Langsung aja deh, lihat daftar 8 buku yang bikin aku nangis. Check it out!

1.  Grey Sunflower
by Ruth Priscilia Angelina
Novel yang baru saja aku baca ini memang buat aku nangis. Nangis meratapi nasib Gerard :( Masih ada aku disini kok, Gerard. Kamu nggak perlu ngejar-ngejar Louise yang bodoh :|

2. Dengerin Dong, Troy!
by Ade Kumalasari
Teenlit ini kenapa endingnya mesti gitu, sih? :"(

3. Dear John
by Nicholas Sparks
Kasihan John :"

4. The Truth About Forever
by Orizuka
Novel ini bukan sekadar menyedihkan, tapi juga bisa bikin nangis berhari-hari :" Oke, aku berlebihan.

5. Let Go
by Windhy Puspitadewi
Baca surat dari............ *siapa ya, lupa* (maaf, soalnya novel pinjaman) bikin aku nangis :"

6. I For You
by Orizuka
Novel yang sepanjang ceritanya sedih ini untungnya endingnya bahagia *tarik ingus*

7. Our Story
by Orizuka
Sedih pas terakhirnya! Ya Allah, kenapa harus gitu, sih? :"

8. Dia, Tanpa Aku
by Esti Kinasih
Dari bab awal sampe abis sih, sedihnya ampun-ampunan! Tapi rada horor dikit, sih.

Ya, buku-buku yang bisa bikin aku nangis baru 8 buku. Kesimpulannya, kebanyakan karyanya Orizuka, ya?

Yang mau ikutan Bookish Top Ten, ke sini aja yaa Lust and Coffee.

Review: Grey Sunflower

Judul: Grey Sunflower
Pengarang: Ruth Priscilia Angelina
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: September 2010
Halaman: 244

Sinopsis:
Louise, si gadis pecinta bunga matahari, memutuskan melarikan diri ke Belanda untuk membuka lembaran baru setelah kematian cinta pertamanya, Davin. Di sana ia berniat melanjutkan kuliah dan melupakan segala hal yang berhubungan dengan cinta. Tetapi takdir malah mempertemukannya dengan Ben, saudara kembar Davin. Perasaan Louise campur aduk, kenangan akan Davin menariknya kepada Ben.

Namun, seakan hidup Louise belum cukup membingungkan, takdir malah memperumitnya dengan menghadirkan kembali Gerard, pria yang juga pernah mengisi hidupnya dan telah beberapa tahun menghilang.

Dibayangi kenangan dan balutan kebimbangan, bisakah Louise menemukan Bunga Matahari-nya yang sejati?

Review:
Aku nggak akan nulis sinopsis menurutku di reviewnya karena sinopsis di belakang novelnya sudah menjelaskan banget isi novel ini. Eh, sebenernya nggak banget juga, sih.

Yang aku suka dari novel ini adalah covernya. Ya, aku pecinta bunga matahari. Seperti kata Miranda Kerr:

“A rose can never be a sunflower, and a sunflower can never be a rose.All flowers are beautiful in their own way, and that’s like women too. I want to encourage women to embrace their own uniqueness.”


Loh kok, malah bawa-bawa quotes-nya orang lain ya? Hehehe...

Oh iya, aku juga suka cara Ruth menulis. Gaya penulisannya itu membuat aku jatuh cinta. 

Dan aku juga suka banget-bangetan sama Gerard! Di dunia ini ada nggak ya, cowok kayak dia? Ih, mau banget deh punya pacar kayak Gerard.

Sorry nih, review-nya terkesan mau nggak mau, ya? Sebenernya bukan gitu. Aku masih speechless aja baca novel ini. Aku suka jalan ceritanya, aku suka Gerard, dan aku suka endingnya.