Pages

Senin, 21 Oktober 2013

Review : Reuni

Judul : Reuni
Pengarang : Ayu Gendis
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : September 2012
Halaman : 228

Sinopsis :
Lima wanita--Sri, Ajeng, Nunik, Yunika, dan Leila--yang berteman di masa kecil mengadakan reuni di kampung halaman mereka. Setelah berpisah belasan tahun, ternyata semuanya tak lagi sama.

YUNIKA, hidupnya penuh kepalsuan. Bergelimang harta, tetapi tak bahagia. Suaminya tak pernah benar-benar mencintainya, bahkan sudah bukan rahasia lagi suaminya yang terkenal playboy memiliki WIL.
NURLEILA, mantan pemain-sinetron-tak-laku yang gila harta dan menghalalkan segala cara, sampai-sampai rela hanya menjadi wanita simpanan seorang anggota DPRD.
NUNIK, angka 3 sepertinya akrab dalam hidupnya. Ia janda yang telah 3 kali menikah dengan 3 pria dan memiliki 3 anak. Ia single mother.
AJENG, jomblowati sejati. Kepulangannya ke kampung halaman mempertemukannya kembali dengan mantan pacar, yang masih ia cintai dan mencintainya.
SRI, wanita yang lugu dan lurus. Tetapi, siapa yang menduga jalan hidupnya berakhir tragis?

Reuni membuka banyak rahasia kehidupan dan persahabatan mereka. Bukan sekadar ajang untuk melepas kangen. 

Hari Rabu minggu lalu, aku hunting buku ke Plaza Semanggi lantai 3A. Kata TL @fiksimetropop disana ada bazaar buku Gramedia gitu. Ya udah aku kesana dan salah satu hasil hunting-annya ya novel metropop ini. Sebenarnya, metropop ini ada konten-konten yang belum sesuai sama usiaku, jadi rada feeling guilty pas baca ini. Walaupun nggak terlalu explicit, tapi tetap saja agak kurang nyaman. Aku kan anak alim. Hehehe... 
Yak, langsung aja deh, review-nya daripada lama-lama ngetik yang nggak penting. 
Jadi, novel ini bercerita tentang 5 wanita yang dulunya satu sekolah. Terdiri dari Yunika (pencetus diadakannya reuni), Leila, Nunik, Ajeng, dan Sri. Mereka ini berbeda latar belakang, persis seperti yang diterangkan di sinopsis. 
Aku suka ide ceritanya, tapi menurutku, bagian ending agak kurang memuaskan. Seperti gantung (atau memang gantung?). Tapi, sepanjang jalan ceritanya ada beberapa situasi yang agak unpredictable, kok. Pokoknya, novel ini dijadikan pelajaran saja bahwa di dalam kehidupan pasti ada ketidaksempurnaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar